Keluarga Terkena PHK, Dukung dengan Cara Ini
Jakarta – Dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sangat kompleks bagi pekerja. Sehingga bentuk dukungan yang diberikan juga harus dilakukan dengan cara tepat, karena bila saja disalah artikan sebagai suatu bentuk tekanan.
Lantas bagaimana kita dapat memberikan dukungan kepada para korban PHK dengan cara yang sesuai? “Untuk dapat memberikan dukungan bagi pasangan atau keluarga yang terkena PHK, memang agak tricky di saat seperti ini. Kita harus benar-benar sensitif agar niat baik kita ingin memberikan dukungan tidak salah diartikan dan justru sebaliknya malah menyinggung. Tidak bisa hanya sekadar melalui kata-kata, namun juga harus melalui tindakan,” ujar Psikolog Retno Dewanti Purba, kemarin.
Menurutnya, banyak bentuk dukungan yang bisa diberikan. Beberapa langkah berikut bisa menjadi acuan kepada masyarakat untuk memberikan dukungan kepada keluarga atau pasangan yang terkena PHK.
1. Memberikan dukungan (baik secara emosional maupun sosial), tujuannya untuk membantu mereka agar dapat berdamai dengan keadaan (acceptance).
2. Membantu menyusun coping strategy. Coping strategy didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mencari strategi dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Beberapa coping strategy yang bisa dicoba untuk diterapkan di antaranya:
a. Menyusun jadwal rutinitas harian baru.
b. Memilah lingkar pergaulan yang membawa dampak psikologis negatif.
3. Membantu melakukan evaluasi dan penyesuaian ulang terhadap berbagai aspek kehidupan.
a. “Termasuk di dalamnya mengajak pasangan untuk turut terbuka pada seluruh anggota keluarga bahwa kondisinya saat ini tidak lagi sama setelah terjadinya PHK,” katanya, Jakarta Kamis, (21/05/2020).
Setelahnya berikan penguatan bahwa kita semua akan bergandengan melewati krisis ini bersama sebagai keluarga.
4. Membantu membuat perencanaan ke depannya (termasuk aspek karir dan finansial).
5. “Memberikan pengalih perhatian (self-distraction), sehingga ia dapat mengalihkan fokus nya pada kegiatan lain yang produktif dan disukai agar tidak terjebak pada kesedihannya secara terus-menerus,” tambahnya.
Situasi saat ini memang masa yang berat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kita harus mampu beradaptasi dengan situasi yang telah jauh berbeda dengan sebelumnya.
“Karena itu untuk mempertahankan kesehatan mental dan psikologis kita, jangan sampai kita kehilangan harapan, tetap berusaha untuk produktif dan selalu menjaga kesehatan agar dapat terus mengupayakan yang terbaik bagi masa depan kita,” pungkas Retno Dewanti Purba. [*]