Kilang Balongan Tutup, Lakukan Pemeliharaan Libatkan 15 Ribu Pekerja
Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan di Kilang Balongan ini, PT KPI Refinery Unit Balongan melibatkan lebih dari 90 kontraktor, terdiri atas perusahaan lokal Indramayu dan perusahaan nasional.
JERNIH – PT Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Rafinery Unit Balongan, Kabupaten Indramayu, melakukan penutupan total untuk melakukan pemeliharaan terjadwal.
Kegiatan pemeliharaan kilang yang menyerap hampir 15 ribu orang pekerja dan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu kegiatan pemeliharaan kilang dengan serapan tenaga kerja terbesar tahun 2022.
Tingginya komitmen PT KPI Unit Balongan dalam menjaga kondusivitas kilang tersebut tak terlepas dari nilai strategis kilang Balongan yang diproyeksikan akan memproduksi produk BBM dan Non-BBM sebesar 150 ribu barel pasca-pengembangan kilang.
Direktur Utama PT KPI Djoko Priyono menegaskan, bahwa sebagai kegiatan pemeliharaan kilang terbesar di Indonesia, perusahaan senantiasa berorientasi pada aspek safety atau keselamatan kerja. “Seluruh kegiatan saat proses pemiliharaan kilang harus bermuara kepada target mencapai Zero Accident, On Quality (Tepat Mutu), On Schedule (Tepat Waktu) dan On Budget (Tepat anggaran),” ujar Djoko, Selasa (8/3/2022).
Djoko juga menekankan, PT KPI berkomitmen untuk meningkatkan multiplier effect setiap kegiatan perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mayoritas dari pekerja yang terlibat dari pemeliharaan kilang merupakan pekerja lokal Indramayu.
Hal tersebut membuktikan bahwa spirit PT KPI dalam mengawal proyek ini tak hanya berorientasi pada profit tetapi juga bentuk integritas perusahaan dalam menjamin ketahanan energi di Indonesia dan memberikan dampak sosioekonomi yang berarti melalui penyerapan tenaga kerja lokal.
Sementara itu mengutip Reuters, pemeliharaan dimulai awal bulan ini dan penutupan akan berlangsung hingga akhir April. Sekretaris perusahaan unit kilang Pertamina PT Kilang Pertamina Internasional, mengatakan penutupan tidak akan memerlukan impor bahan bakar tambahan.
“Karena kami telah mengurangi ini dan menyiapkan pasokan,” katanya. Tahun lalu, kilang Balongan sempat ditutup beberapa hari setelah kebakaran terjadi di sebagian kompleks kilang.
Bupati Balongan Nina Agustina yang hadir dalam Grand Safety Talk menyatakan apresiasinya terhadap multiplier effects yang tercipta dengan adanya kegiatan pemeliharaan kilang. “Alhamdulillah, terimakasih Pak Direktur, (PT KPI –red). Kegiatan yang menyerap lebih dari 14 ribu tenaga kerja ini jadi pekerjaan padat karya bagi masyarakat Indramayu,” ungkap Nina Agustina.
Nina menyampaikan harapannya akan operasional PT KPI Unit Balongan yang berjalan aman. “Semoga target Pertamina untuk mencapai Zero Accident, On Quality, On Schedule, semuanya sukses,” imbuh Nina.
General Manager PT KPI Refinery Unit Balongan, Diandoro Arifian, menjelaskan, bahwa kegiatan pemeliharaan kilang bertujuan untuk menjaga operational excellence, memastikan peralatan dapat beroperasi dengan baik, dan meningkatkan kapasitas produksi demi mencapai visi misi dan target kinerja perusahaan. “Kami targetkan pemeliharaan ini pada seluruh unit di Kilang Balongan, baik unit Primary Process, Secondary Process, dan Utilities,” ungkap Diandoro.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, bahwa untuk mendukung kesuksesan kegiatan pemeliharaan di Kilang Balongan ini, PT KPI Refinery Unit Balongan melibatkan kontraktor sebanyak lebih dari 90 perusahaan, terdiri atas perusahaan lokal Indramayu dan perusahaan nasional.
Kilang Balongan merupakan salah satu unit Kilang Pertamina yang beroperasi sejak tahun 1994 dan memiliki tingkat kompleksitas tertinggi sebesar 11.9 Nelson Complexity Index. Dengan kapasitas produksi saat ini sebesar 125 ribu barrel per hari, Kilang tersebut memproduksi produk olahan termasuk Gasoline, Gasoil, Avtur dan Polypropylene.
PT KPI kini mengemban amanah melalui Proyek Strategis Nasional “RDMP Balongan” guna meningkatkan kapasitas produksi menjadi 150 ribu barrel per hari. Nantinya, proyek RDMP Balongan ditargetkan dapat meningkatkan kualitas produk agar setara Euro V yang semakin ramah lingkungan. [*]