Oikos

Masker Kurang Efektif Tangkal Virus Corona

Jakarta – Wabah virus corona membuat masyarakat melakukan pencegahan diri dengan memakai masker. Kalangan medis juga menyarakan agar masyarakat menggunakan masker. Namun kenyataannya penggunaan masker tidak seratus persen terlindung dari virus.

“Sebenarnya, masker biasa yang tersedia di pasaran tidak seratus persen efektif untuk melindungi dari virus karena virus masih dapat masuk. Selain itu, pengguna harus tahu bagaimana cara mengenakan dan melepas masker dengan benar. Jika Anda mengenakan masker biasa, bagian luarnya masih dapat terpapar virus. Maka, untuk melepasnya, jangan sentuh maskernya, tetapi copotlah masker melalui talinya. Lalu jika sudah langsung buang dan jangan menyentuh lembaran maskernya,” ujar Deputy Director Program for Overseas Program dari Peace Winds Japan (PWJ), Saito, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, masyarakat umum tidak diharuskan membeli masker, yang harus mereka lakukan hanya mencuci tangan dan menjaga kebersihan tangan serta jangan menyentuh area hidung atau wajah secara langsung ketika ke luar rumah. “Hal Ini lebih penting dari menggunakan masker. Walaupun ini adalah wabah yang luar biasa tetapi masyarakat harus bersikap tenang, karena jika kita panik maka semuanya akan menjadi lebih buruk,” jelas dia.

Di Jepang, kata dia, pemerintah dan sejumlah lembaga nirlaba menerapkan beberapa cara untuk menanggulangi penyebaran virus corona. Misalnya dengan melakukan sistem karantina yang ketat di perbatasan, bandara, dan pelabuhan hingga sosialisasi penggunaan masker yang tepat.

Sementarta itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut masker paling efektif digunakan oleh orang sakit dan kurang efektif bagi yang sehat, menyusul melonjaknya harga barang itu di sejumlah daerah Tanah Air.

“Tidak usah (pakai) masker, itu untuk yang sakit. WHO (organisasi kesehatan dunia) juga sudah bilang bahwa tidak ada gunanya. Masker itu untuk yang sakit agar tidak menulari orang lain, tapi yang sehat tidak perlu,” kata Terawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.

Sehingga, lanjut Terawan, masyarakat tidak perlu secara berlebihan menanggapi virus Corona dengan memborong habis masker di pasaran. “Tidak perlu secara berlebihan,” katanya.

Kendati harganya melonjak hingga empat kali lipat, terutama yang berjenis N95 hingga masker bedah yang harganya saat ini hingga mencapai Rp1,4 juta dan Rp250-300 ribu, Terawan mengindikasikan tidak akan ada upaya menurunkan harga masker.

“Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak, harga naik. Kalau orang nyari malah justru makin mahal kan, tapi kalau tidak ada yang nyari turun sendiri harganya,” ucapnya. [Zin]

Back to top button