Oikos

Naikkan Tarif KRL PT KCI Gandeng Gojek

Hasil kerjasama ini, ditargetkan dapat segera digunakan awal tahun 2022.

JERNIH- Direktorat Jenderal Perkeretaaoian Kemenhub telah membuat survey terkait kemampuan membayar dan kesediaan pengguna untuk membayar. Hasilnya, tarif kereta api listrik di wilayah Jabodetabek direncanakan naik.

Soalnya, dari survey yang dilakukan di lingkup Jabodetabek, rata-rata kemampuan membayar pengguna KRL sebesar RO 8.486. Sementara kesediaannya Rp 4.625.

“Ini dari hasil survei tadi ini masih ada tahap diskusi juga. Kita akan usulkan penyesuaian tarif KRL kurang lebih Rp 2.000 pada 25 km pertama. Jadi kalau yang semula sebesar Rp3.000 untuk 25 Km ini jadi Rp5.000,” terang Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar.

Setelah melakukan hitung-hitungan, kenaikan tarif ada di kisaran Rp 2.000 sampai Rp 5.000 untuk 25 kilometer pertama. Sedangkan 10 kilometer selanjutnya seperti diberitakan Merdeka, dikenai penambahan biaya Rp 1.000.

Total responden yang dilibatkan dalam survey tersebut, berasal dari semua lintasan KRL seperti Bogor, Bekasi, Serpon dan Tanggerang sebanyak 6.841 orang. 51 persennya pria, dan 49 persennya wanita. Sementara komposisinya, 53 persen pekerja, 23 persen sektor informal, 8 persen pengguna wisata dan rekreasi, serta 18 persen untuk keperluan lain.

Disamping itu PT Kereta Commuter Indonesia (PTKCI) dan Gojek juga mengumumkan kolaborasi dalam mengintegrasikan tiket KRL berupa layanan on deman guna memenuhi solusi perjalanan secara menyeluruh. Dalam kerjasama tersebut, kedua perusahaan akan mengembangka fitur GoTransit yang memungkinkan pengguna memesan layanan transportasi Gojek dari dan menuju stasiun sekaligus pembelian tiket.

Hasil kerjasama ini, ditargetkan dapat segera digunakan awal tahun 2022.[]

Back to top button