Otomotif Dunia Lesu, Nissan dan TVS Tutup Pabrik di Indonesia
Jakarta – Industri otomotif dunia dan di Indonesia mulai terimbas pelemahan ekonomi dan wabah virus Corona. Beberapa produsen otomotif dunia menutup pabriknya. Di Indonesia, Nissan dan TVS mulai menutup pabriknya di Purwakarta dan Karawang, Jawa Barat.
Nissan memutuskan untuk menghentikan operasional pabrik mereka di Indonesia, yang berada di Purwakarta, Jawa Barat, sebagai bagian dari rencana optimisasi rightsizing, optimasi produksi, dan reorganisasi operasi bisnis.
“Nissan telah memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan di pabrik Nissan di Indonesia. Ini adalah bagian dari rencana optimisasi yang mencakup rightsizing, optimasi produksi, dan reorganisasi operasi bisnis,” ungkap Isao Sekiguchi, President Director PT Nissan Motor Indonesia, dalam keterangan tertulisnya.
Meski demikian, Nissan berjanji untuk tidak akan meninggalkan pasar Indonesia. Produsen kendaraan asal Jepang itu akan terus mengisi pasar Indonesia dengan berbagai produk unggulan mereka ke depannya melalui mitra aliansi dari Nissan.
Sementara itu, Head of Communication PT Nissan Motor Indonesia Hana Maharani berharap masyarakat tidak salah persepsi dengan kejadian ini. Menurut dia, hal ini tidak memberikan dampak terhadap konsumen setia Nissan di Indonesia.
Menurut dia, pengumuman penutupan pabrik itu sudah ada sejak Januari 2020 dan mobil-mobil Nissan yang ada saat ini diproduksi di luar Indonesia, seperti di Jepang dan juga Thailand.
Sebagai informasi tambahan, pabrik Nissan di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat sebelum resmi ditutup sempat memproduksi mobil Datsun Go dan Datsun Go+.
Sementara produsen sepeda motor asal India, TVS Motor Company, mengumumkan penangguhan kegiatan operasional manufaktur di pabrik India dan Indonesia untuk mencegah paparan virus corona (COVID-19). TVS memiliki tiga pabrik di India, yakni di Tamil Nadu, Karnataka, dan Himachal Pradesh, serta satu pabrik di Karawang, Indonesia.
Selama penutupan pabrik, TVS mengizinkan karyawan melanjutkan pekerjaan di rumah, sesuai bidangnya, kata perusahaan dalam keterangan tertulis. TVS memastikan karyawan akan tetap digaji selama proses penutupan sementara itu. Namun, TVS meminta karyawan untuk mematuhi aturan terkait tata cara bekerja di rumah, menjaga kesehatan, dan tetap mendukung upaya perusahaan selama periode krisis COVID-19 ini berlangsung.
Di India, Raksasa otomotof Korea Selatan, Hyundai Motor Company, menghentikan sementara operasional pabrik mereka di India demi menghambat meluasnya wabah Covid-19. Menurut juru bicara Hyundai, penangguhan pabrik yang berlokasi di Chennai itu dilakukan sejalan dengan kebijakan pemerintah India yang meminta sebagian besar fasilitas manufaktur di 75 wilayah yang terkena dampak wabah Covid-19 untuk menghentikan operasi.
Hyundai menyebut akan menunda operasi pabrik yang menghasilkan 650 ribu unit per tahun itu pada akhir Maret 2020, sejalan dengan pedoman pemerintah setempat.
Sementara itu, Kia Motors Corp, yang sebagian sahamnya dimiliki Hyundai, juga diperkirakan akan menghentikan operasi pabrik Anandapur yang menghasilkan 300 ribu unit per tahun itu, dalam waktu cepat atau lambat.
Pekan lalu, Hyundai dan Kia menghentikan sebagian besar pabrik mereka di AS dan Eropa untuk mencegah penyebaran wabah virus corona sejalan dengan larangan dan penguncian gerakan yang ketat.
Sedangkan CEO Volkswagen Herbert Diess memperingatkan bahwa krisis karena Covid-19 dapat memaksa perusahaan untuk menutup pabriknya lebih lama dari yang direncanakan sebelumnya. “Sebagian besar pabrik kami tutup selama dua pekan di beberapa daerah. Kemungkinan langkah-langkah ini akan berlangsung lebih lama,” kata Diess, seperti dikutip dari Reuters.
“Penyebaran virus tidak akan terhenti dalam beberapa pekan dari sekarang. Jadi kita harus siap, untuk hidup dengan ancaman ini untuk waktu yang lama, sampai obat-obatan yang efektif atau vaksinasi tersedia,” lanjutnya.
Melihat keadaan ini, Volkswagen pun mengambil langkah-langkah untuk mengamankan likuiditas, rantai pasokan, dan melanjutkan proyek-proyek strategis, seperti peluncuran mobil listrik ID3 serta pasokan sel baterai.
Raksasa otomotif Jerman itu beberapa waktu lalu juga mengatakan bahwa mereka sedang menangguhkan produksi di pabrik-pabrik di seluruh Eropa.
Produsen mobil AS, Ford Motor Company, memutuskan menutup sementara pabrik-pabriknya yang tersebar di Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia, Eropa, hingga Afrika akibat dampak yang meningkat dari pandemik virus corona (Covid-19).
Penangguhan produksi secara bertahap mulai 21 Maret itu akan berlanjut hingga beberapa pekan ke depan tergantung pada situasi pandemik, pembatasan nasional, kendala pemasok, dan kondisi stok diler. “Kesehatan dan keselamatan karyawan, diler, pelanggan, mitra, dan komunitas kami adalah prioritas utama kami,” kata Mark Ovenden, President International Markets Group at Ford Motor Company.
Ford pun merinci, pada 21 Maret 2020 menutup pabrik perakitan kendaraan dan pembuat mesin di Chennai, India, selanjutnya pabrik Perakitan Haiduong Ford Vietnam Limited mulai 26 Maret 2020. Sehari kemudian, Ford menghentikan sementara operasi Ford Motor Company (Thailand) Limited, dan 27 Maret 2020 akan berlanjut ke Pabrik Perakitan Silverton (Pretoria) dan Pabrik Mesin Struandale (Port Elizabeth) di Afrika.
Langkah-langkah yang diumumkan itu mengikuti tindakan yang sebelumnya diumumkan oleh Ford, termasuk penghentian sementara produksi kendaraan dan mesin di Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Selatan.
Ford juga mewajibkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh kecuali mereka melakukan pekerjaan penting bisnis yang mengharuskan berada di tempat kerja. [Zin]