Sementara guna menarik penanaman modal masuk, skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha yang beragam juga disediakan. Sehingga, resiko dari investasi belanja modal yang tinggi bagi beberapa proyek unggulan bisa dikurangi.
JERNIH-Sebagai generasi milenial, apakah ada ketertarikan untuk ikut pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) baru? Jika ada, Pemerintah sudah menyiapkan rangsangan agar ekonomi bisa berputar di sana.
Tujuan diberikannya rangsangan berupa insentif fiskan dan non fiskal bagi generasi muda yang mau pindah ke IKN baru, selain sebagai daya tarik juga untuk mendorong tumbuhnya klaster-klaster ekonomi yang sudah dituangkan dalam Lampiran II Undang-Undang nomor 3 tahun 2022 tentang IKN.
“Insentif fiskal dan non-fiskal dapat disediakan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan talenta unggul,” tulis regulasi tersebut.
Insentif fiskal dan non fiskal tersebut antara lain, terkait perpajakan, dukungan relokasi, sarana dan prasarana kota layak huni, serta akses kepada lahan dan perumahan yang terjangkau.
Kemudian, terkait perizinan pengadaan barang dan jasa, kemudahan ekspor-impor, serta dukungan penciptaan pasar untuk produk baru dari klaster ekonomi anyar itu juga didorong. Sementara guna menarik penanaman modal masuk, skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha yang beragam juga disediakan. Sehingga, resiko dari investasi belanja modal yang tinggi bagi beberapa proyek unggulan bisa dikurangi.
Hingga saat ini, superhub ekonomi IKN akan diwujudkan melalui pengembangan enam klaster ekonomi strategis, resilien dan inovatif dengan dukungan fondasi kukuh dalam bentuk infrastruktur keras dan lunak. Hal ini, didasari pada peningkatan daya saing sektor yang sudah berkembang di Kalimantan Timur, serta introduksi sektor-sektor maju berorientasi teknologi tinggi dan bekelanjutan.
Keenam klaster ekonomi itu, berkutat pada industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan serta ekowisata. Sementara klaster kimia dan produk turuannya, termasuk energi rendah karbon juga didorong.[]
