Perempuan Berinvestasi, Reksa Dana Bisa Jadi Pilihan
Jakarta – Perempuan memiliki kemampuan dalam pengelolaan keuangan, khususnya keuangan rumah tangga. Apalagi pada masa seperti ini, sudah menjadi tuntutan bagi perempuan untuk mengelola keuangan dan berinvestasi.
“Setiap perempuan sudah harus mahir dalam hal pengelolaan keuangan, termasuk dalam hal investasi. Selama beberapa generasi, perempuan identik dengan julukan menteri keuangan keluarga, karena pengelolaan keuangan keluarga selama ini dikelola oleh perempuan/ ibu rumah tangga,” ujar Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Krizia menuturkan bahwa investasi adalah milik semua kalangan. Selama ini, bisa jadi perempuan lebih identik dengan belanja dan hal-hal berbau konsumtif, sehingga urusan investasi lebih banyak dilakukan laki-laki.
Dia mengungkapkan bahwa reksa dana bisa menjadi pilihan investasi bagi perempuan. Sebab, perempuan yang bekerja di kantor yang sekaligus berperan sebagai ibu rumah tangga, tentunya akan memilih alternatif investasi yang mudah. Kenapa reksa dana bisa menjadi pilihan?
Pertama, modalnya tidak terlalu besar. Cukup dengan Rp100.000, sudah bisa berinvestasi. Bahkan, sejumlah Manajer Investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (“APERD”) ada yang sudah menawarkan investasi reksa dana mulai dari Rp10.000.
Kedua, investasi di reksa dana sudah bisa dilakukan melalui online. Di saat pandemi seperti sekarang ini, dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (“PSBB”), segala sesuatu yang bisa dilakukan #dirumahaja akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam membatasi penyebaran virus Covid-19, termasuk investasi secara online.
Ketiga, waktu yang lebih fleksibel. Untuk yang tidak memiliki waktu, sudah ada manajer investasi yang akan melakukan tugas mengelola investasi. Tinggal diam #dirumahaja, kita tinggal menerima laporan hasil investasi kita setiap bulannya.
Keempat adalah, likuid dan tidak ada penalti. Dana yang dicairkan akan masuk ke rekening tabungan nasabah dalam waktu yang telah ditetapkan dalam prospektus.
Selain itu, khusus reksa dana pasar uang tidak ada biaya masuk dan keluar. Reksa dana memiliki tingkat risiko yang rendah sampai yang paling tinggi, investor tinggal menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Tidak sulit bukan? Jadi siapa bilang perempuan tidak jago berinvestasi! [*]