Temuan 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng Mampu Penuhi 10 Persen Kebutuhan Sumut
Menurut hitung-hitungan perusahaan itu, nilai produksi masih lebih tinggi ketimbang HET yang seharga Rp 14 ribu perliter. Akibatnya, manajemen tak mau menyalurkan stok minyak gorengnya ke pasar.
JERNIH-Terkait temuan minyak goreng kemasan bermerk Bimoli hingga 1,1 juta kilogram di sebuah gudang di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kepala Biro Perekonomian Pemerintah setempat, Naslindo Sirait, megayakan kalau barang itu mampu memenuhi 6 hingga 10 peren kebutuhan masyarakat di Provinsi tersebut.
Naslindo mengatakan, awalnya Satgas Pangan menemukan stok minyak goreng di pasar tradisional dan ritel modern di Kota Medan, kosong dalam beberapa hari terakhir, akibatnya harga melonjak tajam. Dari situ, dilakukanlah inspeksi mendadak ke gudang penyimpanan di Jalan Industri, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, pada Jumat (18/2), hingga ditemukan barang yang menumpuk.
Naslindo sempat berbincang dengan perwakilan manajemen perusahaan minyak goreng itu dan menanyakan kenapa tak disalurkan ke pasaran. Mereka menjawab takut rugi karena harga eceran tertinggi saat ini terbilang rendah. Padahal, sudah ada mekanisme dan bisa diklaim kerugiannya.
“Jadi tidak ada alasan sebenarnya menahan. Karena mereka berpikir secara manajemen bahwa mereka rugi,” kata Naslindo.
Menurut hitung-hitungan perusahaan itu, nilai produksi masih lebih tinggi ketimbang HET yang seharga Rp 14 ribu perliter. Akibatnya, manajemen tak mau menyalurkan stok minyak gorengnya ke pasar.
Setelah mengetahui alasan tak disalurkannya minyak goreng itu, Naslindo meminta dihubungkan dengan manajemen operasional yang berada di Jakarta.
“Dan setelah itu, mereka menjawab bahwa mereka mendapat kesulitan dan rugi dengan harga sekarang. Apalagi mereka membeli bahan baku lebih mahal. Tapi saya bilang tetap tidak bisa begitu karena ini sudah ada mekanisme. Saya minta hari ini mulai menyalurkan di titik distributor,” katanya.
Selanjutnya, Naslindo menyerahkan persoalan ini kepada Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara yang menjadi bagian dari Satgas Pangan.
“Karena minyak goreng akan berimbas sangat luas terutama akan terjadi inflasi. Orang akan sulit mendapatkan minyak goreng dan bisa jadi akan makin mahal, misalnya, karena makin banyak permainan di sana,” kata Naslindo.[]