Politeia

Indonesia Police Watch Minta Polri Belajar dari Kasus Kerusuhan di Amerika

JAKARTA-Indonesian Police Watch (IPW) berharap Kapolri Jenderal Pol, Idam Azis dapat segera mengevaluasi sikap perilaku dan kinerja bawahannya, sehingga kerusuhan dan kekacauan di Amerika Serikat (AS) tidak terjadi di Indonesia.

Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane beranggapan, insiden yang terjadi di AS, dapat pula terjadi di Indonesia. Menurut Neta kejadian di AS disebabkan sikap anggota polisi yang mengedepankan arogansi, semena mena dan tidak mengindahkan hak asasi manusia. Di Indonesia sikap polisi yang semena mena, arogan, berpihak, tidak peka, dan tidak adil sering kali terjadi.

“Berbagai keluhan yang disampaikan masyarakat ke IPW, terutama dari daerah, yang kemudian disampaikan ke elit kepolisian namun sering kali tidak cepat disikapi secara promoter. Padahal, sikap seperti ini bisa menjadi api dalam sekam yang memicu kekacauan seperti yang terjadi di tahun 1998,” kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Kerusuhan di Amerika dan Dampak Bagi Indonesia

Neta juga menilai, terbunuhnya anggota polisi di sebuah Polsek di Kalimantan Selatan oleh pelaku teroris menunjukkan betapa tidak promoternya Polri.

“Peristiwa itu terjadi akibat tidak berjalannya sistem deteksi dini dan lemahnya kinerja intelijen yang dibangun Kapolda hingga teroris bisa mengobok obok kantor polisi,” kata Neta

Neta mendorong Kapolri mengevaluasi sikap prilaku dan kinerja para Kapolda dan kapolresnya. Terutama mereka yang mencederai rasa keadilan publik atau tidak becus bekerja secara promoter harus dicopot dari jabatannya dan dimasukkan ke dalam “kotak” dan “kotaknya digembok tiga”.

Baca juga: IPW: Bambang Jangan Adu Domba KPK dan Polri, Urus Saja Korupsi Bansos DKI

“Sebab polisi seperti itu tidak pantas menjadi pimpinan kepolisian dan hanya akan menjadi benalu buat masyarakat maupun polri,” kata Neta.

Krisis ekonomi saat ini, kata Neta mengingatkan, yang merupakan dampak pandemik Covid-19, harus diwaspadai Polri. Sebab krisis ini dapat menjadi pemicu multi krisis. Untuk itu Neta mengingatkan agar anggota Polri di lapangan tidak berlaku arogan. Sebab tidak menutup kemungkinan kekacauan seperti di AS terjadi di Indonesia, apalagi persoalan di Indonesia sangat kompleks dan pelik.

(tvl)

Back to top button