IPW Sebut tak Elok Cuitan Novel Terkait Kematian Ustad Maher
Polri tidak perlu membuang buang waktu memeriksa Novel.
JERNIH-Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menganggap tidak etis cuitan Novel terkait meninggalnya Ustdad Maher. Neta juga menilai cuitan dapat memperburuk hubungan KPK dan Polri
“Ciutan Novel soal Ustaz Maher memang sangat tidak etis. Pertama, Novel sebagai aparatur KPK. Kedua, dia mantan anggota Polri yang sudah mengundurkan diri”. kata Neta dalam keteranganya, pada Minggu (14/2/2021).
Lebih lanjut Neta menyarankan Novel untuk memberi masukan kepada kawan-kawannya yang saat ini masih bertugas di mabes Polri.
“Jadi kalau pun dia mau berpendapat sebaiknya disampaikan langsung ke para mantan koleganya yang masih banyak bertugas di Polri,”.
Namun Neta menganggap Polri tak perlu menindaklanjuti pemeriksaan kepada penyidik KPK Novel Baswedan terkait cuitannya itu.
Neta mengkhawatirkan apa yang disampaikan Novel dapat berdampak opini negatif dan provokasi di publik yang memojokkan Polri. Termasuk kemungkinan terjadi benturan antara Polri dengan KPK.
“Publik bisa menilai bahwa bukan kewenangan Novel mengomentari kerja sesama aparat penegak hukum. Pun terkait kematian Maaher At Thuwailibi, Novel dinilai tak dalam kapasitas membicarakan hal tersebut. Apalagi dia tidak tahu persis kronologi yang terjadi di rutan Polri, sehingga tidak etis berkomentar menyudutkan Polri di wilayah publik,” tambahnya.
Neta juga meminta KPK memberikan teguran secara etik kepasa penyidik senior KPK tersebut.
“IPW mendesak dewan etik KPK segera menegur Novel agar jangan kebiasaan mengurusi kinerja dan kinerja institusi lain dan urusin saja kinerja KPK agar mampu membumi hanguskan korupsi dari negeri ini,”.
Neta mengingatkan status Novel sebagai penyidik KPK sehingga tak elok dan menimbulkan kesan seolah ingin mencampuri urusan Polisi,
“Sebagai anggota masyarakat sangat wajar Novel beropini dan beropini dijamin UU. Tapi kapasitas Novel sebagai penyidik KPK membuat opininya berdampak negatif. Seolah-olah Novel hendak mengintervensi Polri,”.
Paska meninggalnya Ustad Maher, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengunggah cuitan dalam akun pribadinya @nazaqista, pada Selasa, (9/2/2021).
“Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho..” kata Novel Baswedan melalui akun Twitter @nazaqista
Cuitan tersebut menimbulkan kemarahan masyarakat bahlan ada yang melaporkannya ke kepolisian. (tvl)