Politeia

Kapolri Izinkan 14 Personil Polri Difabel Ikuti Pendidikan Perwira Polri

SUKABUMI-Sebanyak 1.550 personel Polri dari berbagai kesatuan berpangkat bintara mengikuti upacara pembukaan pendidikan Perwira Polri di Setukpa Polri Kota Sukabumi, Selasa (3/3/2020). Kapolri Jenderal Idham Azis sebagai inspektur upacara pembukaan Pendidikan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Pendidikan Perwira Polri akan berakhir pada 3 Oktober mendatang. Pendidikan perwira menggunakan anggaran 2020. 

“Pada tahun anggaran 2020 ini, ada sebanyak 1.550 siswa yang melaksanakan pendidikan di Sukabumi. Sementara 50 siswa lainnya di Pusdikintel, yaitu perwira yang khusus disiapkan di bidang intelijen. Pendidikan dilaksanakan selama tujuh bulan, dan pada 3 Oktober 2020 mendatang merupakan penutupan pendidikan ini”.

Idham berharap mereka yang sudauh lolos mengikuti pendidikan perwira melaksanakan proses belajar dengan baik karena mereka akan menjadi agen perubahan dalam institusi Polri.

Baca juga: Kapolri Dukung Anggota Cacat Fisik Karena Tugas untuk Sekolah Perwira

“Seluruhnya harus mempedomani dan melaksanakan hingga nanti kelak akan menjadi perwira agen perubahan di seluruh lini republik ini. Karena semuanya datang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote dan pulau-pulau terluar Indonesia,”

Ada yang menarik dalam pelantikan pendidikan perwira polisi kali ini. Sebanyak 14 personel bintara difabel menjadi bagian dalam pendidikan perwira kali ini. Idham menjelaskan mereka adalah personel Polri yang luka saat mejalankan penugasan diberbagai tempat di Indonesia, diantaranya penugasan operasi Tinombala, Rencong Aceh, dan terorisme.

Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto menjelaskan ke 14 personil difabel tersebut merupakan bintara difabel yang lolos dalam seleksi Sekolah Inspektur Polisi atau Perwira.

“Mereka terluka ketika bertugas,” kata Arief pada Hari Kamis, 5 Maret 2020.

Baca juga: Polda Jabar Kini Miliki Gedung Pusat Assesment yang Modern

Arief juga menjelaskan keberadaan 14 personel difabel dalam pendidikan perwira merupakan dispensasi yang diberikan Kapolri Jenderal Idham Azis sebagai bentuk penghargaan terhadap personel Polri yang telah berjasa dalam mengemban tugasnya dilapangan.

“Hal ini untuk memotivasi siswa difabel dan para siswa lainnya. Kalau yang cacat dalam tugas saja mampu seharusnya yang normal bisa lebih semangat,” kata Arief.

Terhadap para siswa penyandang difabel, Lemdiklat telah menyiapkan alat untuk memfasilitasi kelancaran mereka dalam melaksanakan proses belajar. Lemdiklat juga menyiapkan program khusus yang dapat membantu mereka selama pendidikan. Antara lain kursi roda untuk yang berkaki palsu serta barak dengan fasilitas khusus dan petugas pendamping.

(tvl)

Back to top button