Kepolisian Hong Kong Tangkap 6 WNI Merampok Toko Arloji Mewah
Petugas berhasil menciduk seluruh tersangka di San Po Kong, Yuen Long, dan Tuen Mun setelah memeriksa rekaman CCTV dari seluruh Hong Kong. Polisi mengatakan tiga dari tersangka akan didakwa atas tuduhan perampokan, sementara tiga lainnya ditahan untuk penyelidikan.
JERNIH – Kepolisian Hong Kong menangkap enam warga negara Indonesia (WNI) atas dugaan keterlibatan dalam perampokan 25 arloji mewah senilai lebih dari 6 juta dollar Hong Kong (sekitar Rp12 miliar) dari sebuah toko di distrik perbelanjaan negara kota itu.
Inspektur Kepala Lo Ka-chun dari unit kejahatan regional Pulau Hong Kong mengatakan akhir pekan lalu kepada South China Morning Post mereka telah membekuk tiga wanita dan tiga pria WNI berusia antara 26 dan 35 tahun.
Lo melanjutkan para tersangka termasuk empat orang yang izin tinggalnya illegal dan satu orang yang mengajukan klaim penyiksaan, sambil mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya WNI ditangkap atas perampokan di Hong Kong.
“Mereka yang merencanakan dan melakukan kejahatan selalu salah mengira bahwa memiliki kewarganegaraan yang berbeda, mengajukan klaim penyiksaan atau tinggal secara ilegal dapat memungkinkan mereka lolos dari penangkapan polisi,” ucapnya.
“Saya ingin menekankan perampokan adalah kejahatan serius, dan kami tidak peduli dengan kewarganegaraan atau izin tinggal para perampok, polisi akan menggunakan semua cara untuk menyeret mereka ke pengadilan.”
Disebutkan seorang karyawan berada di dalam toko Legend Success Timepiece di Jalan Foo Ming, distrik Causeway Bay ketika para perampok melancarkan aksinya 28 Februari lalu.
Sebuah video yang diposting online menunjukkan tiga orang berpakaian hitam, semuanya memakai sarung tangan, beraksi ketika seorang pelanggan wanita memasuki toko. Salah satu perampok yang membawa pisau menyerang wanita tersebut dari belakang dan mendorongnya keluar dari toko.
Wanita tersebut jatuh di trotoar. Dua perampok lainnya, yang membawa palu dan tas, kemudian bergegas masuk. Salah satu di antara perampok itu menggunakan palu besar untuk menghancurkan kaca meja. Sementara yang lain mengambil arloji dan memasukkannya ke dalam tas sebelum melarikan diri.
Polisi mengatakan komplotan itu melarikan diri dengan mobil warna hijau yang dikemudikan oleh tersangka keempat. Kepolisian menyampaikan mereka akhirnya berhasil membekuk para tersangka setelah curiga wanita yang membuka pintu untuk perampok rupanya bagian dari komplotan penjahat itu. Wanita itu hanya berpura-pura menjadi pelanggan untuk memudahkan perampok masuk ke dalam toko.
Lo menjelaskan para tersangka lainnya adalah perampok pria yang bersenjatakan pisau, seorang wanita, wanita lain yang merampas arloji, dan sisanya memainkan peran pendukung. Tidak ada yang terluka dalam insiden yang menggemparkan Hong Kong itu.
Petugas berhasil menciduk seluruh tersangka di San Po Kong, Yuen Long, dan Tuen Mun setelah memeriksa rekaman CCTV dari seluruh Hong Kong. Polisi mengatakan tiga dari tersangka akan didakwa atas tuduhan perampokan, sementara tiga lainnya ditahan untuk penyelidikan.
Aparat masih mencoba melacak di manakah arloji yang dirampok. Lo menyebutkan bahwa kepolisian akan terus mengejar para penjahat yang masih berkeliaran serta barang curian yang dirampok.