Kerahkan Mobil AWC, Brimob Polda Kaltara Bantu Pemadaman Api
TARAKAN–Sedikitnya 100 unit rumah dan 150 unit bangunan kios serta pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Batu jalan Yos Sudarso RT 24 Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan Kalimantan Utara, habis diludes dilalap si jago merah yang mulai membakar sejak pukul 11.30WITA hingga 17.00.
Kebakaran yang terjadi pada hari Senin (20/1/2020) tersebut baru bisa padam setelah ditangani dengan 31 unit kendaraan pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi.
Untuk membantu menangani kebakaran tersebut, Satuan Brimob Polda Kalimantan Utara ikut menerjunkan satu unit mobil Armoured Water Canon (AWC), sementara dari Polres Tarakan ada satu unit mobil AWC.
“Ya kita (polisi-red) insan pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat. Jadi sudah menjadi salah satu tugas kita terlibat langsung membantu masyarakat yang terkena musibah. Kita tidak cuma menjaga Kamtibmas saja, tetapi lebih dari itu wajib ikut membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Termasuk seperti peristiwa kebakaran ini,” kata Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimobda Kaltara AKBP Sutrisno Hady Santoso yang memimpin langsung anggota Brimob dilokasi Kebakaran.
Dilokasi kebakaran juga disiagakan tujuh unit mobil ambulance dimana enam unit dari Dinas Kesehatan Kota Tarakan serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan serta satu unit mobil ambulance milik Brimob Polda Kaltara.
Sutrisno yang memimpin anggota Brimobda Polda Kaltara di lokasi kebakaran ikut terjung langsung berjibaku bersama pasukan gabungan lainnya dalam upaya agar dapat secepatnya memadamkan api di lokasi kebakaran.
“Sudah merupakan salah satu bagian tugas sebagai anggota Polri untuk turut membantu masyarakat yang mengalami musibah”.
Sutrisno yang pernah menjabat Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease ini menjelaskan kendala yang dihadapi anggotanya dalam membantu memadamkan api
“Salah satu kendala bagi pasukan gabungan pemadaman api di lokasi adalah karena rumah serta kios jualan mayoritas terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.” Kata Sutrisno menambahkan “ Belum lagi sulitnya akses jalan bagi mobil damkar untuk mendekati titik api di bagian belakang area pasar baru sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa memadamkan api”.
Usai pemadaman, Sutrisno menyempatkan diri bertemu masyarakat serta memberi himbauan agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di dapur agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saat beraktivitas di dapur, hendaknya warga lebih berhati-hati. Terutama agar memperhatikan alat masak yang digunakan baik itu kompor maupun yang lain. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan warga sendiri seperti kompor meledak atau kejadian lainnya”.
(tvl)