Politeia

Polda Jateng punya Program Padat Karya bagi Buruh Korban PHK

Luthfi mengatakan program tersebut dibuat karena banyak karyawan di wilayah Jateng yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi covid-19. Sehingga mengakibatkan banyak orang kehilangan pendapatan

SEMARANG-Polda Jawa Tengah membuat program padat karya dalam bentuk budidaya ikan konsumsi dan aquaponik yang ditujukan untuk para buruh yang ter-PHK.

Gagasan tersebut direalisir Kapolda Ahmad Luthfi dengan membuat budi daya ikan konsumsi dan aquaponik di empat daerah di Jawa Tengah yang dijadikan program percontohan, yakni di Kabupaten Semarang, Jepara, dan dua tempat di Kota Semarang.

Luthfi juga menyebut program tersebut nantinya akan dibuat tidak hanya di Kabupaten Semarang. Rencananya program itu juga akan ada di seluruh kota/ kabupaten yang ada di Jawa Tengah.

“Kami merencanakan, nantinya seluruh kabupaten dan kota akan membuat program padat karya. Para Kapolres kami minta untuk menggandeng Bupati agar bersama sama dalam rangka scientific problem solving Corona” kata Luthfi saat membuka acara program padat karya, di wilayah Langensari, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, pada Senin (6/7/2020).

Dalam pembuatan program padat karya ini, tiap Polres akan menggandeng serikat pekerja di tiap daerah, terutama diprioritaskan bagi buruh yang menjadi korban PHK. Kemudian pengadaan bibit dan sarana pendukung lainnya, jajaran kepolisian bekerja sama dengan instansi terkait.

“Ini merupakan program yang luar biasa untuk Jawa Tengah, Juga merupakan program sangat kami tunggu dalam rangka komunikasi antara Polri dan pekerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya para anggota kami,” kata Budi Widartono.

Pada padat karya budi daya ikan konsumsi dan aquaponik di Kabupaten Semarang dipusatkan di Langensari Timur RT 3 RW 3, Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Sedangkan koordinator program Ketua DPC SPN Budi Widartono.

Luthfi menyebut bahwa di lokasi itu terdapat 12 kolam ikan. Jumlah benih per kolam ada 11.000 benih. 10 kolam diisi ikan lele sebanyak 1.000 benih tiap kolam, sehingga jumlah benih ikan lele 10.000 benih. Sementara dua kolam lainya diisi ikan Nila sebanyak 500 benih tiap kolam, sehingga jumlahnya 1.000 benih ikan.

Kemudian di lokasi kedua dibuat budi daya ikan lele di desa Gedangan Rt 01/Rw 01 Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Di wilayah itu terdapat empat Kolam, jumlah benih per kolam ada 4.000 benih ikan lele, sehingga  jumlah benih ikan lele sebanyak 16.000 benih.

Selanjutnya lokasi ketiga budi daya ikan lele terletak di Perum Pesona Asri RT 03/ RT 04 Kelurahan Kandri, Gunungpati, Kota Semarang. Di lokasi itu ada sembilan kolam,  jumlah benih per kolam ada 2.000 benih ikan lele, sehingga  jumlah benih ikan lele terdapat sebanyak 18.000 benih.

Lokasi keempat budi daya ikan lele ada di Jalan Sriwibowo Utara II RT 3 RW 5 Purwoyoso Ngaliyan Semarang. Di lokasi itu terdapat empat Kolam,  jumlah  benih per kolam ada 3.000 benih ikan lele, sehingga  jumlah benih ikan lele sebanyak 12.000 benih.

Budi Widartono menyambut baik program dari Polda Jateng yang dapat menjadi sarana komunikasi antara Polri dengan para pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan ditengah pandemi Covid-19.

“Ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar utamanya para anggota kami,” kata Budi.

 (tvl)

Back to top button