Polisi juga Perlu Trauma Healing
JAKARTA– Sebanyak 71 Personel Polri se-Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara, mengikuti Pelatihan Strategic Emergency Management Systems Incident Command System (SEMS ICS) dan Trauma Healing di Palu. Kegiatan itu merupakan kerja sama Lemdiklat Polri dengan International Criminal Investigative Training Assistance (ICITAP).
Kegiatan tersebut dibuka Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Lukman Wahyu Hariyanto. Hadir dalam acara tersebut Ketua Tim, Brigjen Polisi Juansih, Brigjen Pol (Purn) Budi Purwoto, Chief Of Operations ICITAP Indonesia John Ruffcorn (mantan Kepala Kepolisian California 2011–2018), dan para pejabat utama Polda Sulteng. Pelatihan berlangsung lima hari, dari 21 hingga 25 Oktober.
“Saya sangat mengapresiasi atas dipercayanya Polda Sulawesi Tengah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan trauma healing Polda se-Sulawesi ini,” kata Kapolda Lukman Wahyu. Ia menekankan pentingnya pelatihan tersebut bagi Polri, mengingat kondisi greografi Indonesia yang sangat rawan bencana.
“Pelatihan ini pun merupakan upaya kepolisian membantu permasalahan di Indonesia, di mana sebagian besar wilayahnya sangat rentan bencana, baik bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir maupun bencana lain yang disebabkan faktor teknis dan human error yang berakibat pada banyaknya korban jiwa,” kata Kapolda lebih lanjut.
Pelatihan yang diselenggarakan di sebuah hotel di Jalan Malonda, Kota Palu, itu mempunyai tujuan untuk memulihkan kondisi psikis para korban, khususnya anak–anak pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala. Tim Trauma Healing Polwan/Bhayangkari Polda Kalimantan Timur yang dipimpin Brigjen Polisi Lukman Wahyu Hariyanto, sangat membantu. [tival]