POLRI Aktifkan Satgas Antimafia Bola Jilid II, 9 Orang Ditangkap
JAKARTA – Dunia persepakbolaan tanah air kembali coreng-moreng. Kali ini, terkait pengaturan skor pertandingan antara Kalteng Putra versus Persela Lamongan. Tentu saja hal ini membuat POLRI kembali bertindak melalui Satgas Antimafia Bola yang berhasil mengamankan sembilan orang yang ditangkap terkait dugaan pengaturan skor yang terjadi di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya.
“Satgas Antimafia Bola mengamankan sembilan orang yang menurut laporan warga ada keterlibatan mereka dalam pengaturan skor pertandingan antara Kalteng Putra dan Persela Lamongan. Saat ini (sembilan orang bersangkutan) sedang diperiksa,” ujar Kombes Pol Asep Adi Saputra, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) POLRI, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).
Dari sembilan orang yang diamankan itu, enam orang di antaranya adalah perangkat pertandingan dan tiga orang lainnya merupakan manajemen klub. Kesembilan orang tersebut berinisial IPJ, MCS, KRD, DST, JRE, FAN, KFH, FAG, dan HMN. Asep Adi Saputra menuturkan, penangkapan tersebut berawal dari aduan masyarakat terkait dugaan pengaturan skor.
Penangkapan sembilan orang tersebut, merupakan yang pertama kali dilakukan Satgas Antimafia Bola Jilid II. Seperti diketahui, Satgas Antimafia Bola kembali diaktifkan POLRI setelah habis masa kerjanya pada Juni 2019. Untuk Satgas Antimafia Bola Jilid II tersebut akan bekerja selama empat bulan ke depan hingga Desember 2019 dengan fokus pada Liga 1.
Satgas Antimafia Bola Jilid II masih tetap diketuai Brigadir Jenderal (Pol) Hendro Pandowo. Satgas ini bertugas menginvestigasi kasus pengaturan skor di Liga Indonesia. Kasus itu mencuat setelah adanya laporan dari Mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indriyani. Setidaknya, terdapat belasan orang yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pengaturan skor tersebut.
Beberapa di antaranya, yakni anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Tengah Johar Ling Eng, mantan anggota Komite Wasit PSSI Priyanto beserta anaknya Anik Yuni Sari, anggota Komisi Disiplin PSSI (nonaktif) Dwi Irianto alias Mbah Putih, dan Mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono.