Politeia

Polwan Terdampak Radikal Ditangkap Jelang Pelantikan Jokowi

JAKARTA—Menjelang pelantikan presiden-wapres 20 Oktober, Kepolisian Republik  Indonesia (Polri) telah menangkap 40 terduga teroris dari seluruh Indonesia. Menurut Juru Bicara Polri Muhammad Iqbal, di antara mereka terdapat dua petugas polisi wanita (Polwan) yang telah terdampak radikalisasi.

Ke-40 terduga teroris itu telah ditahan pasukan anti-terorisme Polri, yang dikenal sebagai Densus 88, di delapan provinsi. Pada Kamis 17 Oktober lalu juga telah ditangkap empat orang, menyusul adanya informasi tentang kemungkinan serangan terhadap polisi dan tempat-tempat ibadah di beberapa daerah.

Pada Kamis itu Polri juga menghadirkan enam militan dalam konferensi pers, termasuk seorang wanita, di bawah penjagaan ketat. Polri juga memajang barang bukti berupa bahan-bahan kimia peledak untuk pembuatan bom, pisau, buku jihad, senjata airsoft dan senapan dengan peredam, yang menurut mereka disita dari orang-orang tersebut.

Juru Bicara Polri Brigjen Muhammad Iqbal mengatakan,  di antara para tersangka yang ditangkap terdapat dua petugas polisi wanita yang telah diradikalisasi dan menurutnya telah bersedia menjadi pelaku bom bunuh diri.

Rangkaian penangkapan itu dilakukan menyusul setelah serangan terhadap Menkopolhukam Wiranto. Pascakejadian itu Presiden Joko Widodo—yang akan dilantik Minggu (20/10) dengan sebuah sebuah upacara di Jakarta, memerintahkan aparat  untuk memburu jaringan militan yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pelantikan Jokowi direncanakan akan dihadiri para pemimpin Asia Tenggara dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Beberapa utusan, termasuk Wakil Presiden China Wang Qishan dan pejabat AS Elaine L. Chao, juga dijadwalkan hadir. [ ]

Back to top button