Apa Standar Layanan Baru Umrah yang Disiapkan Arab Saudi?

Penguatan ekosistem digital, kata Syams, bukan hanya mempermudah prosedur, tetapi juga meningkatkan meningkatkan mutu pengalaman spiritual jamaah sepanjang berada di Tanah Suci
JERNIH-Untuk meningatkan mutu pengalaman spiritual jamaah sepanjang berada di Tanah Suci, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan seluruh perusahaan penyelenggara umrah untuk bersiap menghadapi standar layanan baru yang lebih ketat dan lebih modern.
Pemerintah Arab Saudi melalui Wakil Menteri Urusan Umrah, Syams, menegaskan bahwa transformasi digital kini menjadi tulang punggung layanan bagi jamaah, sekaligus fondasi utama penyelenggaraan umrah di masa depan.
Penguatan ekosistem digital, kata Syams, bukan hanya mempermudah prosedur, tetapi juga meningkatkan meningatkan mutu pengalaman spiritual jamaah sepanjang berada di Tanah Suci,
Saudi mengembangkan ekosistem terpadu lintas lembaga resmi untuk memastikan kelancaran mobilitas di Makkah dan Madinah yang semakin padat. Tingkat koordinasi yang meningkat dinilai mencerminkan prioritas negara dalam menjaga standar layanan selama musim umrah yang terus tumbuh.
Fokus baru pemerintah mencakup program-program pengayaan sejarah, budaya, dan pengetahuan keislaman. Program tersebut memberi jamaah kesempatan mengenal lebih dalam situs-situs suci—bukan sekadar beribadah secara formal.
Syams juga menyebut jika transformasi ini sejalan dengan agenda besar Visi 2030, menjadikan pelayanan kepada tamu Allah sebagai salah satu proyek strategis negara.
Untuk mewujudkan proyek besar tersebut pemerintah mempercepat pengembangan aplikasi pintar dan platform terpadu yang memudahkan jamaah mengakses layanan, informasi, dan penjelasan teknis ibadah.
Pemerintah juga menyiapkan lokasi-lokasi bersejarah dan budaya untuk masuk ke dalam rute kunjungan resmi, mengikuti tingginya permintaan jamaah akan konten pengetahuan.
Perusahaan umrah tak lagi diberi kebebasan penuh menyusun paket pengalaman. Pemerintah meminta agar seluruh penyedia memasukkan program pengayaan sebagai standar layanan dasar. Dengan begitu, kualitas pengalaman antarpenyelenggara bisa lebih seragam dan jamaah memperoleh nilai tambah yang sama.
Sejumlah studi sejarah dan dokumentasi narasi lokal juga disiapkan agar peziarah bisa memahami konteks keagamaan dan peradaban yang melekat pada setiap situs.
Selain itu, sistem transportasi baru akan diluncurkan untuk membuat mobilitas jamaah di Haramaini lebih fleksibel serta mengatasi hambatan yang dulu sering dikeluhkan pengunjung.(tvl)






