POTPOURRI

Bahkan Napoleon Bonaparte Pun Taat Putusan KUA

JAKARTA—Hari ini, 16 Desember 1809, Napoleon Bonaparte, tokoh yang menobatkan diri sebagai kaisar Prancis, bercerai dengan istrinya Josephine. Hari perceraian tersebut masih kontroversial antara 14 dengan 16 Desember.

Pernikahan Napoleon dengan wanita yang dilahirkan dengan nama Marie Joséphe Rose Tascher de la Pagerie, putri seorang bangsawan kecil Prancis itu memang menarik dan barangkali, unik. Awalnya pada usia 16 tahun gadis Marie dikirim ke Prancis untuk menikah dengan Vicomte de Beauharnais. Dari pernikahan itu keduanya memiliki dua orang anak. Sayang, rumah tangga itu tak berlangsung lama.

Beauharnais dieksekusi dengan guillotine selama masa-masa teror pada 1794. Jandanya, entah mengapa, ikut menghabiskan beberapa bulan di penjara. Namun Marie seorang cerdas. Dalam penjara pun ia bisa berhubungan dengan dengan para elit revolusi, di antaranya Robespierre, Paul Barras dan Jean-Lambert Tallien. Ia disebut-sebut centil, mempesona dan penuh petualangan seksual. Segera ia menjadi Nyonya Barras, dan mulailah Paris diramaikan dongeng soal pesta pora mereka bersama istri-istri Barras, bahkan juga istri Tallien.

Melalui Barras, Marie bertemu dengan seorang kapten tentara Corsica yang pemalu bernama Napoleon Bonaparte. Tanpa melalui perceraian, Marie menikahi Napoleon yang enam tahun lebih muda daripadanya. Mereka menikah siri—di bawah tangan, dengan pejabat yang bahkan tak punya kewenangan menikahkan. Tak hanya itu, selain Marie menuliskan usia lebih muda empat tahun dari seharusnya, Napoleon pun  sengaja memberi alamat dan tanggal lahir palsu. Mungkin dari sinilah penulis lagu yang dipopulerkan Ayu Ting-ting itu mendapatkan ide.

Saat Napoleon memimpin penyerangan ke Italia yang berakhir sukses, Marie—Napoleon memanggilnya Josephine, kembali menjalin affair . Tak hanya itu, ia pun meminjam uang ke sana ke mari hingga mengakibatkan gunungan utang, padahal tak harus membangun infrastruktur.

Ketika suaminya berkuasa, Josephine terus dengan hobi mahalnya. Atas desakan Paus Pius VII mereka menikah dalam upacara Katolik Roma pada 1804, sehari sebelum Napoleon dinobatkan menjadi Kaisar Prancis.

Sayangnya, Josephina dia gagal melahirkan Napoleon junior yang akan jadi pewaris. Hal itu membuat Napoleon berulang kali ingin dan ragu untuk menceraikannya selama bertahun-tahun. Hal mana membuat Josephine berulang kali mencoba bunuh diri. Mungkin saja sebenarnya untuk menekan Napoleon agar tak menceraikan dirinya.

Hingga pada akhir November 1809 di Tuileries, Paris, Napoleon memberi tahu Josephine bahwa dia akan menceraikannya. Wanita yang disebut-sebut anggun itu menjerit keras, dengan suara yang terdengar seluruh penghuni istana. Lalu pingsan. Pada 16 Desember, resmilah perceraian itu.

Saat prosesi perceraian dilakukan, Josephine tak bisa menyelesaikan pembacaan persetujuannya. Seolah salatri belum sarapan, ia kembali pingsan. Namun, saat pindah ke ke chateau-nya di Malmaison dalam guyuran hujan lebat, ia membawa serta sejumlah besar barang.

Meski setelah menikah lagi Napoleon segera mendapatkan anak, kaisar Prancis itu tak pernah menyia-nyiakan jandanya. Dia selalu memastikan Josephine punya banyak uang. Josephine tinggal di Malmaison, di luar Paris, hingga kematiannya datang pada usia 50 tahun, 1814. Ketika seseorang mengatakan kepada Napoleon bahwa mendiang meninggal karena patah hati, Sang Kaisar senang dan berkata,”Dia benar-benar mencintaiku, bukan?” [ ]

Back to top button