POTPOURRI

Beberapa Fakta Serial Killer di Bekasi yang Sudah Terungkap

Pelaku mengakui membunuh para korban, keluarga dekat, karenamereka mengetahui sejumlah pembunuhan yang telah mereka lakukan. Pelaku mengaku membunuh kliennya karena tidak dapat menepati janjinya menggandakan uang/kekayaan.

JERNIH-Polisi berhasil mengungkap tewasnya tiga orang sekeluarga di Bekasi, dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka yakni Wowon Erawan (60) alias Aki, Solihin (70) alias Duloh, dan M Dede Solehuddin (34). Mereka berhasil ditangkap di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.

Pengungkapan berawal ketika pada Kamis 9 Januari lalu sekitar pukul 08.30 WIB, Acih yang tinggal di samping rumah kontrakan para korban mendengar rintihan dari para korban. Selama ini ia mengira rumah tersebut kosong. Warga kemudian mendobrak rumah tersebut dan menemukan lima orang dalam keadaan sekarat.

Polisi menyatakan empat orang menjadi korban pembunuhan dengan cara memasukkan racun ke dalam minuman dan minuman. Petugas menemukan kandungan racun dalam muntahan korban di tempat kejadian perkara (TKP).

Jumlah korban meninggal di Bekasi

Korban meninggal di Bekasi sebanyak tiga orang yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16). Neng Ayu (NA) (5) berhasil diselamatkan nyawanya. Ketiganya merupakan orang dekat pelaku Wowon.

Awalnya para korban diduga keracunan

Dari hasil penyelidikan dan hasil outopsi diketahui bahwa para korban dibunuh dengan cara diberi racun pestisida. Pelaku memberi racun pada empat orang yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz serta M Riswandi, tiga orang meninggal akibat keracunan pestisida tersebut sementara NAS (5) selamat dari usaha pembunuhan tersebut dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit. Satu lagi M Dede Solehuddin yang merupakan tersangka, ketika proses meracuni para korban juga ikut menegak minuman racun tersebut hingga dirinya ikut dirawat.

Pelaku Wowon menikah enam kali

Menurut keterangan Iis yang merupakan istri keempat Wowon, pelaku Wowon memiliki empat istri, yang pertama bernama Wiwin yang tewas dibunuh. Istri kedua bernama Ende, selanjutnya Wowon menikah dengan Heni dan menikah keempat kalinya dengan Iis.

Namun Polisi menyebut ada dua lagi istri Wowon yakni Halimah dan Ai Maimunah yang diketahui telah meninggal.

Wowon menikahi anak tirinya

Dalam keterangan polisi, Halimah (istri kelima Wowon) dibunuh oleh Duloh, partner in crime Wowon. Setelah Halimah meninggal, Wowon menikahi anak Halimah yakni Ai Maimunah yang kemudian diketahui juga tewas diracun oleh Dede di Bekasi.

Dari pernikahannya dengan Ai Maimunah dikaruniai anak, yakni NAS dan Bayu (2). NAS ditemukan bersama korban lainnya di Bekasi. Beruntung NA selamat dari upaya pembunuhan. Semenara Bayu diduga dibunuh di Cianjur.

Duloh membunuh istri Wowon

Dalam pemeriksaan Duloh diketahui membunuh Wiwin, Halimah dan Ai Maimunah. Status Halimah dan Ai Maimunah saat dibunuh adalah istri siri Wowon. Duloh membunuh Halimah dengan cara dicekik namun Wowon tahunya Halimah meninggal karena sakit.

Ai Maimunah dibunuh dengan cara diracun. Dua anak Maimunah dari hasil pernikahan dengan suami pertamanya, Didin, yaitu Ridwan dan Riswandi, tewas diracun di Bekasi.

Korban yang sudah terungkap sembilan orang

Berikut data lokasi pembunuhan dan orang yang mereka bunuh;

Di Bekasi tiga orang yakni Ai Maemunah (40), berstatus istri siri Wowon, Ridwan dan Riswandi, anak Ai Maemunah dan mantan suaminya, Didin.

Di Cianjur lima orang yakni, Noneng (mertua Wowon), Wiwin (istri pertama Wowon yang juga anak Noneng), Bayu (2) anak Ai Maemunah dan Wowon, Farida, TKW, Halimah, istri siri Wowon yang merupakan ibu Ai Maimunah.

Di Surabaya satu orang yakni Siti, TKW (dibuang ke laut)

Korban dikubur dekat rumah

Di Cianjur pelaku mengubur para korban di samping rumah yang ditinggali Iis, istri ke empat Wowon. Saat menggali tanah tersebut, pelaku menyebut untuk membuat septi tank.

Empat korban ditemukan di tiga lubang. Korban Bayu (dilubang pertama dibunuh tiga bulan lalu) Noneng dan Wiwik (di lubang kedua dibunuh tahun 2020), dan Farida (di lubang ketiga). Guna menutupi jejak pembunuhan para tersangka lantas mengecor pakai semen dan menutupinya dengan keramik. Polisi masih mencari lubang yang diduga untuk mengubur Halimah

Tetangga Iis yang bernama Deni Setiawan (40), mengaku sempat mencium bau bangkai sekitar tiga bulan lalu. Bau bangkai tersebut tercium selama sepekan. Namun, baunya semakin memudar setiap hari.

Ditemukan aliran dana dari TKW

Polisi menemukan aliran dana dari sejumlah TKW jumlahnya sekitar satu miliar. Aliran dana itu mulai masuk secara rutin sejak dibuat rekening atas nama Dede pada April 2019. Rekening tersebut atas nama Dede sementara ATMnya dipegang Wowon.

Motif pembunuhan

Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, mereka mengakui membunuh para korban, keluarga dekat, karena para korban mengetahui sejumlah pembunuhan yang telah mereka lakukan. Pelaku mengaku membunuh kliennya karena tidak dapat menepati janjinya menggandakan uang/kekayaan.

Pelaku selama ini berprofesi sebagai dukun yang mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya.

Sementara pada kasus pembunuhan TKW, mereka diduga membunuh korban TKW karena motif ekonomi. Tersangka Dede selama ini mengumpulkan dana-dana dari para TKW yang ada di luar negeri dengan janji saat kembali ke Indonesia akan mendapatkan rumah bagus, jumlah uangnya juga bertambah dan sebagainya.

Sedangkan dalam hal korban anak Bayu yang berusia dua tahun (anak Wowon dengan Ai Maimunah) hingga saat ini masih dicari motifnya. Balita itu dibunuh oleh Duloh dengan cara dicekik di dalam lubang yang telah disiapkan untuk mengubur jasadnya. Di lokasi itu ditemukan sandal yang diduga milik Bayu. (tvl)

Back to top button