POTPOURRI

Di Taman Nasional Thailand Bawa Alat Makan Styrofoam Didenda Rp42 Juta

  • Pengunjung Taman Nasional di Thailand Dilarang Bawa Styrofoam dan Plastik Sekali Pakai 
  • Larangan itu termasuk membawa kantong plastik yang berukuran kurang dari 36 mikron, wadah makanan plastik, cangkir, sedotan, dan peralatan makan.

JERNIH-Untuk melindungi satwa liar yang dimilikinya, Taman nasional Thailand melarang pemakaian kemasan styrofoam dan plastik sekali pakai di seluruh taman nasional.

Mereka yang diketahui bepergian ke taman dan melanggar larangan tersebut yakni membawa barang-barang plastik sekali pakai atau wadah styrofoam akan didenda hingga 100.000 baht (sekitar Rp 42,7 juta).

Larangan itu termasuk membawa kantong plastik yang berukuran kurang dari 36 mikron, wadah makanan plastik, cangkir, sedotan, dan peralatan makan.

Peraturan baru soal sampah plastik dan bahan sekali pakai itu diterapkan pekan lalu setelah diterbitkan di Royal Gazette sehari sebelumnya.

Dikutip dari AFP, beberapa waktu lalu, Departemen Taman Nasional, Margasatwa, dan Konservasi Tumbuhan Thailand mengatakan larangan itu diperlukan untuk melindungi ekologi

Sementara Greenpeace Thailand mengkhawatirkan ancaman sampah plastik bagi satwa liar negara itu, termasuk populasi gajah. Mencerna plastik dapat menyumbat usus hewan dan mengganggu sistem pencernaan.

Sebelumnya dilaporkan, seekor gajah di Taman Nasional Khao Yai telah memakan kemasan, dan kantong plastic. Sampah tersebut ditemukan di kotoran mereka. Taman Nasional Khao Yai berada di timur laut Bangkok, untuk kesana dibutuhkan waktu tiga jam dari Bangkok.

Sampah plastik di darat juga dapat hanyut ke saluran air dan mengancam ekologi sungai dan kehidupan laut.

Perairan lepas pantai di Thailand diketahui tersumbat sampah plastik dan bahan yang sulit terurai lainnya. Keadaan semakin parah setelah terjadi pandemic karena terjadi lonjakan sampah plastik seiring dengan semakin banyak orang membeli makanan untuk dibawa pulang.

Pemerintah Thailand bertekad bebas dari plastik sekali pakai dan menggantinya dengan plastik yang dapat didaur ulang pada tahun 2027. Thailand juga telah menerbitkan larangan penjualan kantong plastik sekali pakai di supermarket dan department store pada tahun 2020, tetapi masih dibagikan oleh pedagang kaki lima, kafe, pasar, dan pengecer kecil.

Menurut kelompok kampanye Ocean Conservancy, negara-negara Asia seperti Thailand, Indonesia, Filipina, Cina, dan Vietnam bersama-sama menghasilkan setengah dari sampah plastik di lautan dunia. (tvl)

Back to top button