Hotel Kuno ini Dihuni Arwah Ratu yang Mati Dipenggal
Ratu Mary dari Scotlandia dikurung di dalam Kastil Fotheringhay dan dieksekusi di sana. Arwahnya menghuni The Haycock Manor, hotel yang bangun abad 16.
Jernih.co — Menelusuri kehidupan anggota kerajaan merupakan sesuatu yang menarik. Karena banyak orang yang ingin menjadi seorang putri menikah dengan pangeran tampan, tinggal di istana yang megah dan penuh pelayanan selama 24 jam. Seperti yang dikisahkan dalam dongeng-dongeng.
Meski terdengar kuno, faktanya masih banyak orang yang bermimpi untuk menjadi anggota kerajaan. Maka berita mengenai kehidupan kerajaan menjadi berita yang sedap untuk dikonsumsi publik.
Namun, misteri yang menyelimuti kehidupan anggota kerajaan pun tak kalah menarik. Kehidupan istana yang penuh intrik dan politik untuk mendapat kekuasaan menjadi salah satu ide cerita yang paling sering diangkat ke layar lebar.
Seperti naskah drama tentang kehidupan Pengeran Hamlet yang dikhianati oleh ibunya sendiri dan kehilangan Ophelia, sang kekasih hati, karya sastrawan Inggris kenamaan, William Shakespeare.
Atau kisah dibalik suksesnya kepemimpinan Sultan Suleyman I dari Ottoman Turki yang penuh intrik yang diangkat menjadi film seri dengan judul Muhteşem Yüzyıll.
Serba-serbi kehidupan dan misteri kematian Lady Diana, putri dari Wales pun sampai saat ini masih menjadi topik yang masih hangat untuk dibahas. Termasuk kehidupan Mary Stuart, Ratu dari Scotlandia.
Mary Stuart adalah putri dari Raja James V dari Scotlandia. Ia menjadi ratu pada usia 6 hari setelah dilahirkan, karena sang Ayah meninggal akibat depresi, dan tampuk kekuasaan kosong dan Mary Stuart menjadi pewaris tungal.
Ia juga cucu dari Margaret Tudor, Kakak dari Henry VIII, Raja Inggris. Sehingga Mary Stuart merupakan sepupu dari Ratu Elizabeth I.
Karena Ratu Elizabeth I tidak menikah dan tidak memiliki keturunan, Mary digadang-gadang akan menjadi penerus tahta Inggris, bahkan beberapa pihak mendukungnya untuk menggulingkan Ratu Elizabeth I. Akibat dari rencana tersebut, Mary Stuart dieksekusi dengan dipenggal kepalanya.
Padahal sebelumnya mereka adalah sahabat baik yang saling mendukung. Namun menjadi rival karena sebuah konspirasi.
Setelah Elizabeth I wafat, Raja James VI, yang tak lain adalah putra Mary Stuart menduduki tahta Inggris. Ia pun memindahkan makam ibunya di Westminster Abbey, bersebrangan dengan makam Ratu Elizabeth I.
Ratu Mary dari Scotlandia dikurung di dalam Kastil Fotheringhay dan dieksekusi di sana. Kisah kehidupan Mary Stuart ini sangat terkenal dan diangkat menjadi film.
Meski Kastil Fotheringhay yang berada di bagian timur Inggris telah lama runtuh pada abad ke 17, sisa-sisa reruntuhan masih dapat ditemui dan dijadikan objek wisata.
Sebuah hotel yang berada disekitar reruntuhan tersebut sering didatangi wisatawan. Yang menarik saat menginap di hotel tersebut, tamu dapat merasakan sensasi kehadiran arwah Mary Stuart.
Hotel tersebut dibangun pada abad ke 16, yang merupakan bekas penginapan kepelatihan di tepi sungai Nene, Mary Stuart pun pernah menginap disana ketika dalam perjalanan ke penjara dan dieksekusi.
Hotel itu bernama The Haycock Manor, yang terletak di Wansford dan berjarak 13 mil dari pusat Peterborough dan Mary tiba di sana pada 25 September 1586. Lalu dieksekusi pada tanggal 8 Februari 1587.
Mary dimakamkan di Katedral Peterborough, tetapi 25 tahun kemudian putranya James I memindahkan sisa-sisa tulang belulangnya ke sebuah makam marmer berukir di Westminster Abbey, untuk beristirahat bersama sepupunya Elizabeth I dan sang nenek, Mary Tudor.
Satu tempat khusus di Wansford, dekat Peterborough kini telah menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang belajar tentang masa lalu dan mereka yang terpesona dengan dunia gaib.
Menurut situs web hauntedrooms.co.uk, mereka yang telah tinggal di bagian hotel yang lebih tua telah mengalami beberapa kejadian yang tidak biasa.
Situs web itu menulis: “Para tamu di hotel telah melaporkan berbagai kejadian yang menyeramkan, termasuk penampakan tokoh-tokoh di tempat umum, terutama di bagian tertua hotel.
“Para tamu di hotel juga melaporkan merasakan seseorang di kamar bersama mereka.”
Menurut The Haycock Hotel, Ratu Mary dari Scotlandia bukan satu-satunya bangsawan yang pernah menginap.
Putri Alexandrina Victoria, yang kemudian dinobatkan menjadi Ratu Victoria, tinggal di Haycock pada tanggal 2 September 1832 dalam perjalanannya untuk mengunjungi Uskup Agung York.
Demikian pula, selama abad ke-19, Haycock menjadi tuan rumah bagi banyak bangsawan Eropa, termasuk Ratu Elizabeth Austria dan Pangeran Liechtenstein
Dalam catatan sejarah terbaru, Putri Diana juga mengunjungi hotel tersebut, seperti halnya sejumlah selebriti lain, contohnya Freddie Mercury, Tom Cruise dan Pierce Brosnan.