POTPOURRI

Ini Alasan Nadiem Pilih Chromebook

Chromebook atau Chrome Device Management senilai US$30 per laptop. Dan hanya dibayarkan satu kali saja. Sementara jika menggunakan Windows maka pembayaran harus dilakukan setiap tiga tahun sekali dan mencapai angka US$200-US$300.

JERNIH-Ternyata ada alasan mengapa Nadiem Makarim memilih pengadaan Chromebook pada 2019-2022 saat ia masih menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek). 

Nadiem memilih Chromebook dibandingkan laptop Windows karena sistem pengelolaan perangkat Chromebook atau Chrome Device Management senilai US$30 per laptop. Dan hanya dibayarkan satu kali saja, kata Kuasa hukum Nadiem, Hotman Paris Hutapea

Sementara jika memilih menggunakan Windows maka pembayaran harus dilakukan setiap tiga tahun sekali dan mencapai angka US$200-US$300.

“Kalau dibandingkan harga device management ini dengan Windows. Windows jauh lebih mahal harga hidup kalau Windows harganya US$ 200 sampai US$ 230 dolar itu pun per 3 tahun,” jelas Hotman dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.

“Sedangkan Google hanya hanya sekali seumur hidup hanya 30 dolar,” tambah Hotman.

Hotman juga mengatakan harga laptop juga lebih murah dibandingkan dengan harga awalnya. Saat itu pengadaan 2021-2022 dibanderol Rp 6.499.000 menjadi Rp 5,8 juta per laptop.

“Dari Rp 6.499.000 menjadi Rp 5.800.000 berkurang hampir Rp 700.000. Cuma setiap laptop berbeda-beda tapi semuanya terjadi penurunan. Ini hasil audit dari BPKP, inilah dasarnya BPKP mengatakan tidak ada hal-hal signifikan mempengaruhi memengaruhi penentuan anggaran itu ada di auditnya,”.

Selain Chromebook lebih murah dari laptop lainnya, system ini juga mudah diakses dan gratis. Selain itu juga karena aplikasi yang masuk dapat langsung dipantau.

“Di luar itu ada berbagai macam fungsi Mohon rekan media mengingat bahwa ini adalah untuk fungsi pendidikan. Di mana keamanan murid-murid dan guru-guru kita menjadi prioritas di Kemendikbutristek, dan salah satu hal terpenting dari kajian tersebut adalah kontrol terhadap aplikasi yang bisa ada di dalam Chromebook,” jelasnya.

“Itu bisa mengontrol di mana para murid tidak bisa nonton video porno dan sebagainya,” kata Hotman.
Sebagai informasi Chrome Device Management adalah lisensi pengelolaan Chromebook secara terpusat. Laman Support Google menjelaskan admin IT untuk bisnis dan sekolah dapat mengelola laptop Chromebook untuk melakukan seperti menginstall aplikasi tertentu dan menerapkan kebijakan tertentu.

Terkait pemilihan Chromebook, Nadiem memastikan bahwa pemilihannya telah telahdikaji oleh pihak kementerian, dari harga dan spesifikasi perangkat. (tvl)

Back to top button