Malaysia Keluhkan Asap dari Kebakaran Hutan di Indonesia
Pernyataan itu juga didukung citra satelit yang menunjukkan adanya 52 titik api kebakaran hutan di Sumatera dan 264 di Kalimantan yang menimbulkan kabut asap.
JERNIH-Pemerintah Malaysia melalui Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar menyampaikan pernyataan resmi terkait buruknya kualitas udara di beberapa bagian seperti pantai barat dan Sarawak yang diakibatkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.
“Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” katanya dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu, dilansir AFP, Senin (2/10/2023).
“Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan bagian tengah dan selatan Indonesia menyebabkan kabut asap melintasi batas negeri,” tambahnya.
Pernyataan itu juga didukung citra satelit yang menunjukkan adanya 52 titik api kebakaran hutan di Sumatera dan 264 di Kalimantan yang menimbulkan kabut asap.
Kondisi tersebut terkonfirmasi juga dari laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang berbasis di Singapura. Badan itu khusus melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.
Beberapa pekan sebelumnya, Media Singapura The Straits Times menyampaikan kekhawatiran akan kabut asap kebakaran hutan di Indonesia dalam artikel berjudul ‘Forest fires blanket several Indonesian provinces, causing surge in people falling ill’.
“Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura telah memperingatkan bahwa cuaca kering di Sumatra pekan ini dapat mengakibatkan kondisi berkabut di tersebut, dan menambahkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi dengan cermat,” tulisnya lagi.
Namun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, menampik klaim Malaysia tentang kabut asap lintas perbatasan.
“Faktanya adalah tidak ada kabut asap lintas perbatasan,” tkata Siti saat berbicara kepada AFP pada Sabtu (30/9). Ia juga membagikan gambar ASMC, yang menurutnya, hanya menunjukkan kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.
“Mereka (Malaysia-red) mengacu pada data titik panas (hotspots)? Apakah mereka tidak mengetahui bedanya antara titik panas (hotspots) dan titik api (firespots)? Jika tidak tahu persisnya, jangan sembarangan bicara,”.
Siti berjanji pemerintah Indonesia akan meninjau dan menghukum perusahaan-perusahaan jika pemerintah mendapati kebakaran hutan di wilayah konsesi mereka.
Bulan ini para petugas pemadam kebakaran di Sumatra berhasil memadamkan kebakaran hutan besar di area lahan gambut yang membuat kota Palembang diselimuti kabut asap selama berminggu-minggu. Sebagian besar kebakaran hutan di Indonesia terjadi di pulau Sumatra dan Kalimantan, yang terbagi antara wilayah Indonesia, Malaysia dan Brunei. Sebelumnya, Indonesia dan Malaysia bersama-sama melakukan ‘penyemaian awan’ yang menggunakan bahan kimia dalam upaya memicu hujan untuk memadamkan api. (tvl)