POTPOURRI

Messi Bikin Para Pengrajin Bisht di Qatar Kebanjiran Order

Al-Salem menyaksikan Argentina mengalahkan Prancis di sebuah kafe dekat toko keluarganya di pasar Souq Waqif Doha. Sebelumnya, tanpa tahu untuk apa, ia menyerahkan dua jubah buatan tangan yang halus kepada pejabat FIFA–satu dalam ukuran kecil untuk Messi, satu lagi agar sesuai dengan kapten Prancis yang jangkung badag,  Hugo Lloris.

JERNIH–Ada manfaat dan budi baik lain yang diberikan Lionel Messi selain mempersembahkan World Cup untuk negaranya dan menghibur jutaan pecinta bola seluruh dunia: membuat pengrajin jubah Bisht di Qatar kewalahan melayani orderan. Itu tak lama setelah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, menganugerahi dan memakaikan Bisht menutup tubuh Messi pada penutupan Piala Dunia, kemarin dulu.

Toko Al-Salem, yang telah puluhan tahun memasok Bisht untuk keluarga Kerajaan Qatar, biasanya hanya menjual delapan hingga 10 Bisht sehari. Pada Senin (19/12) lalu, toko tua itu melepas 150 Bisht, termasuk tiga Bisht top-of-the-range sebagaimana yang diberikan kepada Messi.

Memang, tidak ada yang lebih emosional saat Messi dipakaikan jubah waktu penganugerahan World Cup 2022 selain Ahmed Al-Salem. Bila Garry Lineker bersungut dan cemberut, Al-Salem nyaris berjingkrak-jingkrak menyaksikan momen tersebut.  Itu artinya iklan gratis buat perusahaan keluarganya yang telah puluhan tahun memproduksi gaun dan jubah tradisional kelas atas di Qatar.

Jubah yang dikenakan Messi saat mengangkat trofi sepak bola adalah Bisht  seharga 2.200 dolar AS (sekitar Rp 34.100.000 pada kurs 15.500). Warga Arab, tak hanya Qatar, biasanya mengenakan Bisht saat acara pernikahan, wisuda, dan berbagai acara resmi lain.

Al-Salem menyaksikan Argentina mengalahkan Prancis di sebuah kafe dekat toko keluarga itu di pasar Souq Waqif Doha. Sebelumnya, tanpa tahu untuk apa, ia menyerahkan dua jubah buatan tangan yang halus kepada pejabat FIFA–satu dalam ukuran kecil untuk Messi, satu lagi agar sesuai dengan kapten Prancis yang jangkung badag,  Hugo Lloris.

“Sebelumnya kami tidak tahu jubah itu untuk siapa mereka,  dan saya tercengang,” katanya kepada AFP saat Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, mendandani Messi dengan jubah yang ia yakin buatannya. Pasalnya, Al-Salem mengenali label perusahaannya. Momen itu kemudian membuatnya seolah merayakan kemenangan Argentina seperti kemenangannya sendiri.

Senin lalu, sehari setelah final, penjualan tokonya melonjak hingga 150 jubah. “Pada satu kesempatan, ada puluhan yang antre menunggu di luar toko,”kata Salem. “Mereka hampir semuanya orang Argentina.”  Itu terlihat Ketika delapan orang yang mengantre di depan tokonya itu menyanyikan lagu kebangsaan mereka, “Muchachos” (Teman-teman). Di depan toko mereka mengambil berbagai foto diri sambil mengenakan Bisht yang lebih murah serta membawa replica trofi Piala Dunia.

Lain dari Garry Lineker dan kawan sealirannya yang nyinyir, para pelanggan yang datang ke toko Salem juga bercerita dengan riang, bahkan semua bertepuk tangan atas sikap sang emir yang menghadiahi Messi jubah.

“Kami semua senang ketika melihat itu. Itu adalah hadiah dari satu raja ke raja lainnya,” kata Mauricio Garcia ketika dia mencoba salah satu jubah. Namun ia batal membeli ketika harganya menurut ukuran dompetnya dirasa terlalu tinggi.

Sebagaimana diketahui, beberapa komentator, terutama orang Eropa, mengkritik kaus Messi yang tertutupi Bisht saat penyerahan trofi. Salem sendiri, begitu pula semua komentator sepakbola Arab, menjelaskan niat pemberian itu tidak lain untuk menghormati Messi, dan telah disalahpahami.

“Ketika seorang syekh mendandani seseorang dengan Bisht, ini berarti menghormati dan menghargai orang tersebut,” kata Salem.

Tentang jenis yang dicari pejabat FIFA ke ke tokonya, Salem mengatakan mereka meminta jenis kain yang paling ringan dan transparan. “Saya kaget karena kita sedang musim dingin, jadi sepertinya tujuannya untuk memperlihatkan seragam Argentina dan bukan menutupinya,”ujar Salem.

Al-Salem adalah perusahaan pembuat Bisht terbesar dari sekitar lima produsen yang ada di Qatar, mempekerjakan sekitar 60 penjahit. Setiap Bisht membutuhkan waktu seminggu pembuatan, dan melewati tujuh tahap penyelesaian. Para pekerja yang berbeda menambahkan garis jalinan emas yang berbeda di bagian depan dan lengan.

Untuk bisht Messi, benang emasnya berasal dari Jerman, dengan kain katun Najafi yang khusus didatangkan dari Jepang. [Arab News/AFP/INILAH.COM]

Back to top button