Negara-negara Ini Tolak Tangkap Netanyahu
Perdana Menteri Viktor Orban bahkan mengundang Netanyahu untuk datang ke Hungaria dan akan menjamin kebebasan dan keselamatannya.
JERNIH-Meskipun Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah menjatuhkan perintah penahanan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, terkait dugaan pelanggaran perang yang dilakukan Israel selama menyerang wilayah Jalur Gaza, Palestina.
Namun ternyata tidak semua negara patuh dengan perintah penahanan yang dikeluarkan ICC. Peringatan ini telah dijatuhkan kepada 124 negara dunia, termasuk negara-negara Eropa yang telah menjalin hubungan kerja sama dengan Israel.
Berikut negara yang menolak atau tidak akan melakukan penahanan terhadap Netanyahu dan Gallant, dikutip dari berbagai sumber;
Secara fundamental AS menolak keputusan ICC dan menyatakan tidak memiliki yurisdiksi pada masalah tersebut.
“Amerika Serikat telah menegaskan bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, dikutip AFP.tambah Paman Sam.
AS merupakan sekutu setia Israel. Negeri Paman Sam ini juga pernah memveto sejumlah resolusi di Dewan Keamanan PBB yang terkait dengan Negeri Israel itu.
Sebagaimana diketahui AS bukanlah negara yang meratifikasi Statuta Roma, yang menjadi dasar untuk keanggotaan ICC.
2. Hungaria
Bagi Menteri Luar negeri Hungaria Peter Szijjártó, keputusan ICC dianggap ‘memalukan dan tidak masuk akal’ untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant. Peter juga menyebut jika keputusan ICC sama halnya meminggirkan serangan teror yang dialami Israel.
“Keputusan ini mempermalukan peradilan internasional dengan menyamakan para pemimpin negara yang diserang oleh serangan teror yang kejam dengan para pemimpin organisasi teroris yang bertanggung jawab,”. Surat perintah penangkapan CC terhadap Perdana Menteri Netanyahu tidak tahu malu, sinis, dan sama sekali tidak dapat diterima”
Perdana Menteri Viktor Orban bahkan mengundang Netanyahu untuk datang ke Hungaria.
“Saya mengundang Perdana Menteri Netanyahu untuk kunjungan resmi ke Hongaria, di mana kami akan menjamin kebebasan dan keselamatannya,”
3. Argentina
Presiden Argentina Javier Milei menganggap putusan ICC ini mengabaikan hak sah Israel untuk membela diri terhadap serangan terus-menerus oleh organisasi teroris seperti Hamas dan Hizbullah.
“Argentina berdiri dalam solidaritas dengan Israel, menegaskan kembali haknya untuk melindungi rakyatnya dan menuntut pembebasan segera semua sandera,”.
4. Rusia
Bagi Rusia perintah ICC untuk menangkap Netanyahu bukanlah yang tidak penting. Rusia juga menjadi negara yang tidak meratifikasi Statuta Roma, yang menjadi dasar untuk keanggotaan ICC.
“Kami tidak melihat ada gunanya mengomentari hal ini dengan cara apa pun karena keputusan ini batal demi hukum bagi kami,”.
5. Paraguay
Paraguay melalui Kementerian Luar Negeri menyesalkan keputusan ICC untuk menangkap Netanyahu. Asuncion menyebut hal ini telah mengabaikan hak Israel untuk membela diri.
“Keputusan ini melanggar hak sah Israel untuk membela diri. Paraguay dengan tegas menolak eksploitasi politik terhadap hukum internasional dan menganggap bahwa keputusan ini mengkompromikan legitimasi Pengadilan, selain melemahkan upaya untuk perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Timur Tengah,” lapor kementerian itu.
6. Austria
Sementara Autria melalui Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengatakan bahwa surat perintah penangkapan bagi PM Israel Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant sama sekali tidak dapat dipahami. Ia bahkan menyebut ‘tidak masuk akal untuk menyamakan kedudukan antara anggota pemerintahan yang dipilih secara demokratis dengan pemimpin organisasi teroris’.
“Dengan segala hormat atas independensi ICC, keputusan ini merusak hukum internasional dan merugikan kredibilitas Pengadilan.”
“Kita tidak boleh lupa bahwa konflik di Gaza sangat asimetris: Di satu sisi ada Israel, satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah, dan di sisi lain ada organisasi teroris yang tujuan utamanya adalah menghancurkan Negara Israel,”. (tvl)