Crispy

Gulingkan Netanyahu, PM Israel Diserang Pemimpin Injili Amerika Serikat

“Meskipun sebagian besar pemimpin Evangelis telah menikmati persahabatan yang luar biasa dengan Netanyahu, persahabatan mereka dengan Israel melampaui intrik politik Israel dan partai politiknya. Kaum Injili akan selalu mendukung Israel siapa pun yang menjadi perdana menteri,”kata Pendeta Johnie Moore, presiden Kongres Pemimpin Kristen AS. “Mr Evans suka berakting dan sering halu.”  

“JERNIH– Perubahan kekuasaan di Israel telah membuat berang beberapa kalangan di Amerika Serikat, termasuk seorang pemimpin Injili (Evangelical Christian) AS, Mike Evans. Evans melancarkan serangan bernada pahit terhadap Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. Kalangan Injili lainnya percaya, dukungan Injili melampaui kekuasaan perdana menteri.

Segera setelah Bennet memperoleh peluang besar sebagai perdana menteri negara Zionis tersebut, Mike Evans, seorang pemimpi Injili dan pendiri Friends of Zion Heritage Center di Yerusalem, mengecam Bennett. Ia mengecam koalisi Bennet-Lapid karena tidak mendukung Netanyahu dan justru membentuk koalisi anti-Bibi. Evans mengatakan, sebuah surat telah ia kirim ke Bennett dan Lapid,  dan salinannya menurutnya telah beredar luas di media sosial dan situs web pro-Israel, sejak Kamis lalu.

“Jangan pernah menyebut diri Anda seorang pembela Zion. Anda sama sekali tidak,” tulis Evans dalam sebuah surat yang katanya dia kirim ke Bennett dan Lapid dan yang diposting di media sosial dan situs web pro-Israel.

“Anda mengkhianati prinsip-prinsip yang membuat satu generasi memberikan darah mereka dan mati untuknya,” lanjutnya. “Anda ingin berada di ranjang dengan Ikhwanul Muslimin dan kaum kiri. Tuhan kasihanilah jiwamu. Anda adalah pria kecil yang menyedihkan yang begitu terobsesi untuk membunuh Netanyahu sehingga Anda bersedia merusak Negara Israel untuk tujuan Anda yang tidak berharga itu,” tulis Evans dengan nada perih.

Dia mengatakan bahwa dia akan “melawan [Bennett] di setiap langkah. Anda telah kehilangan dukungan dari evangelis 100 persen… Kami memberi Anda empat tahun keajaiban di bawah Donald Trump dan ini adalah bagaimana Anda menunjukkan penghargaan Anda di wajah kami. Beraninya Kau!”

Pada Selasa lalu, rencananya Evans menjadi tuan rumah sebuah acara di Knesset untuk membahas “tindakan yang diperlukan untuk pengembangan dan pelestarian aliansi penting antara Negara Israel dan Evangelis.” Acara ini disponsori Dror Balikud, sekelompok orang awam Likud yang menggambarkan diri mereka sebagai “setia kepada orang-orang Israel dan Tanah Israel.” Sementara itu, ratusan orang-orang Yahudi juga memprotes pemerintah persatuan di dekat rumah Ayelet Shaked, perempuan Yahudi yang sempat mengkampanyekan pembunuhan terhadap anak-anak dan ibu-ibu Palestina.  

“Saya sedang dalam misi untuk membawa Bibi kembali dan saya yakin saya akan berhasil,” kata Evans kepada The Jerusalem Post. Tetapi beberapa evangelis Amerika yang berpengaruh tidak sejalan dengan pendekatan Evans.

Mereka mengatakan kepada Post bahwa Evans tidak berpengaruh di Amerika karena dia suka berakting dan cenderung halu. Banyak yang mengatakan bahwa Evans tidak mewakili sudut pandang mereka.

Sebagian besar dari 90 juta hingga 100 juta evangelis Amerika belum membuat pernyataan publik tentang pemerintah baru karena mereka menunggu sampai dilantik secara resmi. Mereka juga memilih untuk tidak berbicara tentang masalah ini.

Tetapi Pendeta Johnnie Moore, presiden Kongres Pemimpin Kristen dan yang membantu mengatur dewan penasihat evangelis kampanye Trump pada tahun 2016, mengatakan kepada Post bahwa meskipun benar bahwa Evangelis memiliki hubungan khusus dengan Netanyahu “mereka akan memiliki hubungan yang baik dengan pemerintahan apa pun yang ada di Israel ke depan.”

Dia menambahkan bahwa sementara komunitas Kristen dibentengi oleh pekerjaan perdana menteri, hubungannya dengan negara Yahudi sekarang melampaui mur dan baut politik di Israel atau AS. Sebaliknya, ia menjelaskan, ”Alkitab mengarahkan pandangan kita” ke arah Yerusalem.

“Tidak bijaksana bagi kaum evangelis Amerika untuk ikut campur dalam politik internal Israel selain memuji kekuatan demokrasi Israel dan jika kaum Evangelis melakukannya bagaimanapun mereka harus berhati-hati dan menghormati,” Moore menekankan. “Meskipun sebagian besar pemimpin evangelis telah menikmati persahabatan yang luar biasa dengan Netanyahu yang akan berlanjut, persahabatan mereka dengan Israel melampaui intrik politik Israel dan partai politiknya. Kaum Injili akan selalu mendukung Israel siapa pun yang menjadi perdana menteri.

“Kami menantikan hubungan yang erat dengan semua pemerintah Israel di masa depan. Segera setelah semua ini beres, saya akan—misalnya-–berada di pesawat ke Israel. Sampai saat itu, saya berjaga-jaga dan berdoa.” [The Jerusalem Post]

Back to top button