POTPOURRI

Para Pengemudi Gojek Ini Rela Tak Ambil Penumpang untuk Ikut Pengamanan Natal

Yang menarik, mereka tak khawatir walau tidak mengambil penumpang. Bagi mereka, rezeki sudah ada yang mengatur.

JERNIH-Perayaan Natal di berbagai daerah di Indonesia pada tahun ini berlangsung lancar dan aman. Semua itu berkat kerja keras dan kehadiran aparat keamanan baik Polri yang didukung TNI sehingga jemaat gereja yang menghadiri misa Natal dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat.

Selain personel Kepolisian dan TNI, elemen masyarakat dari kalangan pengmudi ojek online juga terlibat mengamankan misa Natal. Gojek menurunkan Tim Respon Gojek untuk membantu aparat keamanan.

Di Bandung Tim Respons Gojek terlihat di sekitar Jalan Merdeka, Kota Bandung membantu polisi mengatur arus lalu lintas yang padat.

“Sejak Gojek ada, kami (Tim Respons Gojek) sudah ikut mengamankan misa Natal setiap tahun. Tugas ini sudah arahan dari GoJek pusat,” kata Riki, Koordinator Tim Respons Gojek.

Menurutnya, setiap tahun Gojek sudah terlibat ikut mengamankan misa Natal di Bandung.

“Sejak Gojek ada, kami (Tim Respons Gojek) sudah ikut mengamankan misa Natal setiap tahun. Tugas ini sudah arahan dari GoJek pusat,”.

Di Palangka para driver Gojek membantu pengaturan arus lalu lintas di depan Gereja HKBP RTA Milono. Mereka bahkan sudah stand by sejak Selasa siang (24/12/2021) hingga malam untuk membantu pihak keamanan dalam mengatur kendaraan yang lalu lalang melintas di depan gereja.

“Banyak kendaraan lalu lalang, apalagi lokasi gereja berada di kawasan padat arus lalu lintas, sehingga perlu pengaturan agar para jemaat merasa nyaman,” kata Tomy Callista Pangaribuan, anggota Gojek Palangka Raya.

Tomy menyebut kawan-kawan sesama driver Gojek juga membantu melakukan pengaturan lalulintas dibeberapa gereja lainnya. Ia juga menyebut jika aksi semacam itu dilakukan juga pada hari raya lainnya.

“Kegiatan seperti ini juga akan kami lakukan di hari raya lainnya dikemudian hari,”

Di Jakarta, Adi Febriano (33) sengaja datang dari Tangerang untuk membantu mengatur arus lalu lintas di pintu III Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Ia bersama perwakilan komunitas ojek online (ojol) dan kepolisian sudah berdiri dilokasi tersebut sejak pukul 08.00 WIB pada Sabtu (25/12/2021)

“Saya dan teman-teman hampir rata-rata beragama muslim. Tapi inilah bentuk toleransi kami. Setiap umat beragama mesti hidup secara berdampingan,” kata Adi. Ia bahkan sengaja tidak mengambil penumpang hanya untuk membantu umat kristiani yang merayakan Natal di Gereja Katedral.

Yang menarik, ia tak khawatir walau tidak mengambil penumpang. Baginya, rezeki sudah ada yang mengatur.

“Kalau masalah dapat penumpang atau enggak, hitung dapat rezeki baik isitilahnya kita ikhlas saja,”. (tvl)

Back to top button