Penculikan di Kasus Suci Itu Ada, Ini Buktinya
Melihat lokasi tempat korban dibawa, diduga kuat pelaku memang berniat cabul.
JERNIH-Banyak orang beranggapan kalau peristiwa penculikan itu hanya sebuah dongeng, bahkan jika ada orang mengaku diculik akan dianggap sebagai korban nonton sinetron, atau parahnya lagi dianggap sebagai modus penipuan. Sebagaimana dialami seorang anak perempuan di Tangerang Selatan (Tangsel).
Peristiwa penculikan ini terjadi diawal tahun 2022 lalu, ketika Suci-bukan nama sebenarnya- tengah bermain dengan kawan-kawannya di tempat yang tak jauh dari rumahnya di kawasan Kecamatan Setu, Tangsel. Tiba-tiba seorang seorang pria mengendarai sepeda motor menghampiri untuk menanyakan sebuah alamat pada mereka.
Pelaku yang kemudian diketahui brnama DFR (22) pura-pura menanyakan alamat Pasar Kita Pamulang kepada korban. Ketika itu korban menyarankan DFR memakai Google Maps, namun pelaku pelaku memaksa Suci (12) untuk ikut mengantarnya dengan cara menarik tangan korban.
“Awalnya korban menolak, tapi dipaksa. Tangannya ditarik untuk ikut naik motor mengantar ke alamat tersebut,” kata Dudi (35), paman korban ditemui di kediamannya, Sabtu (15/1/2022).
Korban nampaknya menyadari jika arah kendaraan tidak sesuai dengan arah menuju pasar Kita, Pamulang, sehingga korban mulai gelisah dan menangis.
Pelaku kemudian mencoba menenangkan korban dengan mengiming-imingi uang Rp5 ribu, bahkan kemudian mengancam akan melukai korban ketika korban mulai menangis.
“Saat perjalanan itu korban sudah sadar bahwa dirinya akan diculik. Korban nangis di jalan, kemudian dapat ancaman verbal dari pelaku akan dilukai dengan pisau,” terang Dudi.
Karena ketakutan korban kemudian diam, sementara pelaku membawa korban semakin menjauh dari tujuan awal ke Pasar Kita Pamulang. Bahkan, pelaku membawa korban melewati jalan perkampungan hingga sampailah mereka di Kampung Pabuaran, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Korban nampaknya mulai memikirkan bagaimana cara melarikan diri dari pelaku, sehingga ketika motor mereka melewati jalan rusak, korban meminta pelaku agar pelan-pelan mengendarai motornya
Keberanian korban pun muncul ketika melihat di area sekitarnya ada banyak orang yang tengah bermain sepakbola. Ia kemudian memanfaatkan situasi itu kabur dengan nekat melompat dari atas motor. Ia berharap dapat menarik perhatian orang yang tengah bermain sepakbola.
“Jadi pelaku bawa korban ke lingkungan yang sekitarnya hutan. Pas di jalan persimpangan, korban melihat banyak warga yang main bola. Di situ lah dia nekat melompat dari motor dan minta tolong. Warga yang melihat langsung menghampiri korban. Pelaku yang sempat menolong korban, kemudian kabur dikejar warga,”kata Dudi lebih lanjut.
Beruntung, orang-orang yang tengah bermain sepakbola datang membantunya. Pelaku yang awalnya membantu korban akhirnya kabur.
Akibat kenekadannya lompat dari motor pelaku, korban mengalami luka di bagian lengan dan kakinya kemudian mendapat pertolongan medis dari warga sekitar. Pihak RW setempat kemudian menghubungi keluarga korban.
Ketika Orang tua korban mendapatkan telepon yang mengabarkan anaknya menjadi korban penculikan, orangtuanya sempat tak percaya begitu saja. Mereka bahkan menduga informasi itu sebagai modus penipuan.
Keluarga korban kemudian mengecek tempat korban bermain dengan kawan-kawannya dan mendapati korban tidak ada bersama mereka. Bahkan kawannya menyebut korban dibawa naik motor oleh orang tak dikenal.
“Akhirnya kita minta pihak RW video call, ternyata benar. Kita semua langsung buru-buru jemput ke lokasi. Alhamdulillah, korban ditolong sama warga, lukanya sempat diobati dan diurut,” ungkap Dudi.
Menurut Dudi, meliha lokasi tempat korban dibawa, diduga kuat pelaku memang berniat cabul.
“Lokasinya sepi, pohon-pohonan semua. Emang niatnya mau berbuat cabul mungkin,” katanya.
Kini korban tengah menjalani bantuan konseling dan pemulihan psikologis bagi korban, lantaran mengalami trauma berat. Korban hingga kini jadi sering melamun, murung dan takut jika ditinggal seorang diri.
Terkait pelakunya, hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (tvl)