Spanduk ‘Malang Tolerant City’ Panaskan Kota Malang
Harvad bilang, kalau pun Walikota mengusulkan perda itu, maka dialah yang ada di garda terdepan menolaknya selaku Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah. Apalagi, dengan melontarkan wacana tersebut, dia bilang Sutiaji gagal paham sejarah dan hukum.
JERNIH-Konflik berbau agama, memang laris manis di negeri ini. Kali ini, suasana panas terdengar dari Kota Malang, Jawa Timur. Tiba-tiba saja ada spanduk bertuliskan ‘Malang Tolerant City Not Halal City’ terpasang di depan Balai Kota, Gedung DPRD Kota Malang dan bundaran alun-alun Tugu.
Spanduk itu, kabarnya dipasang pada Rabu (16/2) namun sekarang sudah tidak ada lagi. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Kota Malang, Harvad Kurniawan bilang kalau sampai saat ini Kota Malang, belum punya Peraturan Daerah tentang halal city. Dia pun keudian mengkritik keras Walikota Malang Sutiaji yang menggagas ‘Malang Halal’ dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota itu.
Harvad bilang, kalau pun Walikota mengusulkan perda itu, maka dialah yang ada di garda terdepan menolaknya selaku Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah. Apalagi, dengan melontarkan wacana tersebut, dia bilang Sutiaji gagal paham sejarah dan hukum.
Harvad juga bilang, selama ini Kota Malang dikenal sebagai kota kondusif dalam menjalankan toleransi kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, kota ini menjadi salah satu kota yang selalu menjunjung tinggi pluralisme, dan ada di urutan kedua sebagai kota toleran.
“Menurut saya Wali Kota Malang lupa jika Kota Malang peringkat 2 sebagai kota yang menjunjung toleransi. Kenapa wacana yang di lontarkan malah ingin men-downgrade Kota Malang sebagai kota nomor 2 menjunjung toleransi,” kata Harvad.
Di lain pihak, Sutiaji menyatakan kalau ada empat misi yang diusung sebagai kota bermartabat. Salah satunya, mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazas keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.
Jika merujup pada RPJMD Kota Malang, Sutiaji bilang ada enam program yang diusung antara lain, Malang City Heritage, Malang 4.0, Malang Creative, Malang Halal, Malang Services dan Malang Nyaman.
“Itu semua (Malang Halal) ada di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” kata Sutiaji.[]