Taliban Buka Kembali Universitas Negeri, Mahasiswa Sedikit yang Hadir
Terlihat pula petempur Taliban menjaga pintu masuk kampus, dengan senapan mesin yang terpasang siaga.
JERNIH-Meskipun beberapa universitas negeri di Afganistan telah dibuka kembali oleh rezim Taliban, namun tampak hanya sedikit perempuan yang hadir di kampus.
Ini adalah pertama kalinya kampus dibuka sejak Taliban berkuasa pada Agustus tahun lalu. Nantinya para mahasiswa akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
“Ini menjadi momen kegembiraan bagi kami bahwa kelas-kelas kami telah dimulai,” kata Zarlashta Haqmal, yang mengambil jurusan hukum dan ilmu politik di Universitas Nangarhar, kepada AFP.
Taliban telah mengumumkan bahwa universitas-universitas negeri di wilayah Laghman, Nangarhar, Kandahar, Nimroz, Farah dan Helmand mulai dibuka pada Senin (2/2/2022) waktu setempat.
“Tapi kami masih khawatir bahwa Taliban mungkin menghentikannya,”.
Sedangkan universitas negeri lainnya akan segera menyusul dibuka dalam waktu dekat.
Koresponden AFP melaporkan situasi di Universitas Laghman pada Rahu (2/2/2022) pagi itu terlihat hanya sekelompok kecil perempuan memasuki Universitas Laghman. Para perempuan itu mengenakan burqa.
Sementara para pria yang datang ke universitas tampak mengenakan tunik tradisional bernama shalwar kameez. pada umumnya para pria datang dengan menggunakan taksi dan bus.
Terlihat pula petempur Taliban menjaga dengan senapan mesin yang terpasang pada tripod disiagakan di gerbang masuk.
“Kami diberitahu bahwa kelas akan digelar sesuai hukum Syariat,” ucap seorang mahasiswa jurusan matematika, Malik Samadi (23). “Saya harap mereka mempertahankan semua kelas, karena masyarakat membutuhkannya,” imbuhnya.
“Pendidikan adalah pondasi sebuah negara,” timpal seorang mahasiswa jurusan teknik sipil pada Universitas Helman, Munsefullah.
Beberapa waktu lalu, Taliban mengatakan tidak keberatan dengan pendidikan untuk perempuan, dengan catatan kelas pria dan perempuan dipisahkan. Demikian pula dengan kurikulum harus didasarkan pada prinsip-prinsip Islam.
Para mahasiswa enggan memberikan komentar soal kembalinya aktivitas perkuliaha. Mereka diperingatkan untuk tidak berbicara kepada pers. Jurnalis juga dilarang masuk ke dalam Universitas Laghman dan universitas negeri lainnya yang sudah dibuka kembali.
Sebagaimana diketahui sejak Taliban menguasai Afganistan, sekolah-sekolah di Afganistan mulai dari sekolah menengah untuk perempuan dan universitas negeri di Afghanistan ditutup.
Taliban telah memberlakukan sejumlah pembatasan untuk perempuan, termasuk melarang mereka bekerja untuk pemerintah. (tvl)