Tour Nostalgia : Gerbong Kereta di Atas Jembatan di Sulap Menjadi Hotel mewah
Sebuah kereta tua lengkap dengan gerbongnya telah dirombak menjadi sebuah hotel mewah. Uniknya Kereta hotel tersebut diparkir permanen di atas jembatan Salati yang melintang atas Sungai Sabie, Afrika Selatan
Hotel kereta api tersebut sedang dipersiapkan sebagai destinasi wisata bagi tamu-tamu yang berkunjung ke Taman Nasional Kruger yang menjadi ikon Afrika Selatan yang menakjubkan .
Krugershalati menginformasikan bahwa kereta tua itu memiliki 24 kamar gerbong yang disulap menjadi 31 kamar mewah dan 7 kamar Bridge House yang dirancang agar para pengunjung merasakan kenyamaan saatl menikmati alam liar afrika.
Dinding gerbong dilengkapi jendela kaca yang besar sehingga pemandangan spektakuler sepanjang Sungai Saibe terlihat jelas. Di salah satu gerbongnya , tepat ditepi jembatan terdapat geladak khusus yang dijadikan area kolam renang berbentuk bundar.
Pejabat hotel mengatakan tamu yang dizinkan untuk tinggal di hotel kereta tersebut berusia di atas 12 tahun. Namun pihak pengelola hotel merencanakan akan membuka kamar Bridge House yang ramah keluarga pada tahun 2022.
Operator hotel mengatakan saat ini hotel belum bisa dibuka karena pengerjaan kontruksi terpaksa dihentikan akibat pandemi COVID-19. Namun mereka merencanakan akan menerima tamu pada Desember tahun ini.
Biaya untuk paket menginap, termasuk sajian makanan dan tour kendaraan berpemandu wisata ke taman margasatwa dipatok mulai dari $ 520 per malam.
Hotel tersebut berada di Jalur jalan kereta api yang meninggalkan romantika masa lalu. Pada tahun 1920-an jalur tersebut digunakan dalam tour wisata kereta api yang menghubungkan kota Komatipoort di Mozambik dan Kota Tzaneen.
Awalnya Jalur kereta dibuat pada tahun 1892 sebagai sarana transportasi untuk membawa bijih emas yang di tambang di timur laut Transvaal ke Komatipoort. Dan pembuatan jalan kereta api sepanjang 80 km dikerjakan selama dua tahun.
Namun proyek jalan kereta api yang direncanakan sepanjang 112 Km, terhenti sampai jembatan Sabie di Skukuza karena terjadi korupsi dan pemalsuan berkas.
Setelah belasan tahun terbengkalai, pekerjaan jalur kereta api dilanjutkan oleh pemerintah Transvaal pada tahun 1909 dan jalur diselesaikan pada tahun 1912 melintasi Tzaneen menuju Soekmekaar.
Bertahun-tahun jalur jalan kereta api tersebut aktif digunakan. Namun selepas tambang emas ditutup, Jalur kereta api itu tidak digunakan lagi karena sebagian jalur kereta yang diubah menjadi jalan.
Melihat hal tersebut, James Stevenson-Hamilton, seorang sipir di Cagar Alam Sabi Afrika Selatan menggagas untuk mengaktifkan kembali jalur itu untuk wisatawan. Saat itu Taman Nasional Kruger belum ada.
Selain mengusulkan untuk mengaktifkan jalur kereta untuk wisata, James juga saat itu tengah mendesak pemerintah untuk membeuat tempat perlindungan margasatwa.
Pada tahun 1923, Kereta Api Afrika Selatan melembagakan perjalanan kereta api dengan motor diesel putaran rendah di Lowveld, kawasan Afirka Selatan, termasuk pemberhentian semalam di Jembatan Sabie (Skukuza).
Pada tahun 1926 kawasan Sabi Game reserve ditetapkan menjadi Taman Nasional Kruger yang pertama di Afrika Selatan. Dan tour wisata ke Sabie Game Reserve dengan kereta api Selati menjadi sangat populer.
Saat itu fasilitas umum untuk wisata, seperti tempat bermalam belum ada. Maka para wisatawan tidur di kereta di temani para penjaga yang merangkap sebagai guide. Tidak saja bermalam diatas jembatan namun para penjaga mengatur wisata singkat ke hutan.
Namun pada tahun 1962 The South African Railways memutuskan untuk menambah jumlah kereta api yang melintasi Jalur Selati karena adanya perluasan penambangan di Phalaborwa serta pengembangan pertanian.
Maka untuk tujuan tersebut, bagian-bagian tertentu dari jalur kereta di dalam Taman Nasional Kruger harus diluruskan dan juga diputuskan , terutama untuk membangun stasiun di Huhla, yaitu jalur kereta yang berada di sebelah utara Skukuza.
Proyek tersebut dikerjakan dimulai tahun 1963 dan pada perkembangannya pemrintah membangun jalur baru di sebelah barat Taman Kruger yang dipandang lebih efektif. Akibatnya jalur yang melintasi Taman Nasional Kruger menjadi mati sehingga tahun 1973 tour wisata kereta api berhenti.
Menyadari hal tersebut, tahun 2020 Thebe Tourism Group memiliki inisiatif untuk menghidupkan kembali tur wisata yang telah mati. Maka kehadiran hotel gerbong kereta api diatas sungai Saibe menjadi tour yang penuh nostalgia. [ ]