POTPOURRI

Wabah Zombie Dunia di Awali dengan Pandemi Parasit Otak Pada Hewan Pengerat?

Profesor virologi dari University of Reading, Inggris, Dr. Ben Neuman, menga-takan bahwa virus seperti rabies dapat berevolusi suatu hari nanti dan mengambil alih umat manusia. Namun, para ahli lain percaya bahwa di masa depan, parasit tersebut pada akhirnya akan mengubah manusia menjadi zombie.

JERNIH–Banyak film dan acara TV membuat sebagian warga dunia bersiap-siap menghadapi kapan hari itu tiba. Bahkan buku “Zombie Survival Guide” yang ditulis Max Brooks, hingga tahun lalu telah terjual dua juta kopi. Kini, peluang ke arah meledaknya wabah tersebut bukan hil yang mustahal.  

Meski terkesan dibuat-buat, wabah zombie bukan tidak mungkin karena salah satu parasit yang menginfeksi otak hewan pengerat, yang juga terdapat pada manusia. Parasit ini disebut Toxoplasmosa gondii yang juga terdapat pada kotoran kucing yang dapat menyebar ke manusia melalui daging mentah dan meningkatkan risiko terkena kanker otak.

Parasit dan wabah zombie

Parasit dapat memanipulasi perilaku hewan pengerat setelah terinfeksi, membuatnya tidak takut di sekitar kucing. Para ahli mengatakan bahwa T. gondii dapat membuat hewan pengerat menyerang kucing karena perilakunya berubah, seperti ditulis The Express.

Selain itu, laporan Science Times sebelumnya mengatakan bahwa banyak bukti menunjukkan hubungan antara parasit dan kondisi neurologis pada manusia, seperti penyakit Alzheimer, gangguan bipolar, epilepsi, dan gangguan obsesif-kompulsif. Ini juga terkait dengan skizofrenia dan kecenderungan bunuh diri.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa parasit lebih mengenal otak daripada manusianya sendiri, dan dapat melakukan perubahan yang diinginkan dalam perilaku hewan pengerat yang rumit.

Para ahli percaya bahwa perilaku hewan pengerat, ketika terinfeksi T. gondii, memiliki hubungan dalam bagaimana hal itu dapat memengaruhi manusia. Itulah alasan mengapa para ilmuwan menggunakan hewan pengerat untuk menguji obat-obatan dan terobosan medis.

Mereka mengatakan bahwa sekitar 50 persen manusia di seluruh dunia memiliki versi parasit yang tidak aktif di otak mereka, tetapi hanya dalam bentuk kista yang tidak berbahaya.

“Toxoplasma telah melakukan pekerjaan fenomenal dalam mencari tahu otak mamalia untuk meningkatkan penularannya melalui siklus hidup yang rumit,”kata Wendy Ingham, salah seorang peneliti di penelitian tersebut.

Profesor virologi dari University of Reading, Inggris, Dr. Ben Neuman, mengatakan bahwa virus seperti rabies dapat berevolusi suatu hari nanti dan mengambil alih umat manusia. Namun, para ahli lain percaya bahwa di masa depan, parasit tersebut pada akhirnya akan mengubah manusia menjadi zombie.

Zombie di dunia nyata

Menurut Medical News Today, ada juga makhluk di alam yang dianggap sebagai zombie di kehidupan nyata. Mereka adalah serangga atau virus yang memiliki kemampuan untuk dihidupkan kembali atau kembali dari kematian.

Misalnya, genus Ophiocordyceps, jamur menakutkan yang menyerang serangga dan membunuh mereka dengan cara tumbuh di dalamnya. Mereka mengubah semut dan ulat menjadi zombie saat terinfeksi. Mereka kemudian dipaksa untuk memanjat ke vegetasi yang ditinggikan di mana mereka tetap menempel dan mati, dan jamur itu tumbuh untuk menyebarkan spora di kemudian hari.

Contoh lain adalah tawon Zatypota yang bertelur di perut laba-laba A. eximius. Larva tawon akan mulai memakan laba-laba saat telur menetas dan akan mengendalikan tubuhnya. Ia mengubahnya menjadi laba-laba seperti zombie yang akan membuat sarang laba-laba seperti kepompong di mana ia akan tumbuh sebagai tawon dewasa.

Terakhir, para ilmuwan pada tahun 2014 telah menemukan virus raksasa berusia 30.000 tahun di permafrost Siberia yang disebut Pithovirus sibericum. Mereka percaya bahwa itu memiliki bahaya yang sama dengan virus yang mereka temukan sebelumnya di permafrost. [Sciencetimes/medicalnewstoday]

Back to top button