Wapres Sara Duterte Terancam Dimakzulkan
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/2024/11/sara-1.jpg)
Di Filipina pelaksanaan pemakzulan hanya dapat dilanjutkan jika didukung oleh sepertiga Anggota DPR Filipina. Pejabat yang dimakzulkan dapat dicopot dari jabatannya dengan suara dua pertiga di Senat.
JERNIH-Wakil Presiden Presiden Filipina, Sara Duterte terancam pemakzulan dari jabatannya terkait tiga pengaduan dugaan penyalahgunaan dana publik jutaan dolar.
Sara Duterte menghadapi tiga pengaduan pemakzulan atas dugaan pelanggaran dan penyalahgunaan dana pemerintah jutaan dolar saat ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di Manila untuk menuntut pemakzulan Putri mantan presiden Duterte dan membuat pihak berwenang Filipina mengerahkan 7.400 polisi antihuru-hara
Para pengunjuk rasa yang memenuhi jalan-jalan ibu kota memegang plakat yang menyerukan pemakzulan Duterte saat mereka berkumpul. Kepolisian setempat menyebut jumlah pengunjukrasa sekitar 4.000 orang.
Terkait desakan pemakzulan, seorang Anggota DPR Filipina, Percival Cendana, yang juga mendukung pemakzulan, mendesak rekan-rekannya untuk bergerak cepat.
“Setiap hari tidak ada tindakan memaafkan impunitas, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelecehan yang dilakukan Duterte terhadap para pemimpin negara kita,” katanya kepada wartawan.
Di Filipina pelaksanaan pemakzulan hanya dapat dilanjutkan jika didukung oleh sepertiga Anggota DPR Filipina. Pejabat yang dimakzulkan dapat dicopot dari jabatannya dengan suara dua pertiga di Senat.
“Rakyat Filipina ada di sini, siap untuk membela kebenaran dan keadilan. Jangan mengecewakan mereka,” kata Cendana.
Sara Duterte adalah putri pendahulu Marcos Jr, Rodrigo Duterte, yang terkenal karena bahasanya yang kasar dan perang kontroversial terhadap narkoba yang sedang diselidiki oleh Mahkamah Kriminal Internasional.
Wakil presiden berusia 46 tahun itu, tidak lagi dekat dengan Marcos Jr namun tetap menjadi penerus konstitusionalnya. Sejak berpisah dengan Marcos Jr tahun lalu, ia telah mengancam presiden, ibu negara, dan Ketua DPR Filipina dengan pembunuhan.
Pada pemilihan nasional 2022, Sara Duterte dan Marcos Jr berkampanye ketika mereka maju bersama.
Namun kongsi tersebut retak dan pada Oktober 2024, Sara Duterte mengatakan kepada wartawan bahwa hubungannya dengan Marcos Jr telah menjadi begitu beracun sehingga ia terkadang membayangkan memenggalnya.
Namun Marcos Jr telah mendesak Kongres untuk tidak melanjutkan pemakzulan Duterte dan menyebutnya sebagai “badai dalam cangkir teh”. (tvl)