POTPOURRI

Warga Meksiko Korban Covid Rame-Rame Gugat Cina dan WHO

Cina dan WHO dianggap bertanggungjawab merebaknya wabah Corona di seluruh dunia.

JERNIH-Ratusan wrga Meksiko mengajukan tuntutan kompensasi dari Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dianggap bertanggungjawab merebaknya wabah Corona di seluruh dunia.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menanggapi gugatan tersebut pada Rabu (29/12/2021).  Ia menyatakan bahwa sistem darurat kesehatan WHO telah beraksi atas gugatan tersebut. Hal tersebut disampaikan menanggapi munculnya tuntutan kompensasi warga Meksiko.

Salah satu warga Mexico yang turut mengajukan tuntutan adalah Jaime Michaus. Ia bergabung dengan ratusan warga Meksiko lainnya yang menuntut kompensasi setelah putrinya yang berusia 25 tahun meninggal akibat virus Covid-19 pada Juli lalu. Ia meninggalkan bayi berusia satu bulan

“Saya masih tidak yakin apakah saya melakukan hal yang benar,” kata Michaus dikutip dari CNA.

“Saya memiliki perasaan campur aduk karena saya seperti mendapat untung dari kematian putri saya,” kata Michaus menambahkan.

Bersama warga lainnya Michaus menandatangani klaim hukum internasional terhadap Cina dan WHO. Aksi klaim ini dipromosikan oleh Kantor Hukum Internasional Poplavsky yang berbasis di Buenos Aires. Melalui media sosial, perusahaan tersebut mengajak warga Mesiko meminta kompensasi dengan slogan “Apakah Anda menderita Covid? Ketahui hak Anda.”

Perwakilan Popplavsky di Meksiko menyebut jika klaim warga Meksiko telah didaftarkan bersamaan dengan gugatan dari negara lain termasuk Kolombia dan Argentina. Namun Denisse Gonzalez tidak menyebutkan berapa banyak orang yang menggugat.

“Klaim ini diajukan karena kelalaian Cina dan WHO dalam penanganan Covid-19,” kata Gonzales, perwakilan Poplavsky di Meksiko, kepada AFP.

Poplavsky adalah perusahaan yang memiliki cabang di Amerika Latin, Amerika Serikat dan Dubai.

Gugatan senilai jutaan dolar itu diajukan ke markas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa dengan tuduhan pelanggaran terhadap Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Kompensasi yang diminta bervariasi mulai dari US$ 200.000 karena jatuh sakit akibat Covid-19 hingga US$ 800.000 dalam kasus kematian.

Seorang pakar hukum internasional publik di Universitas Otonomi Nasional Meksiko, Lourdes Marleck Rios Nava, ikut menanggapi gugatan kompensasi tersebut dan menyebut jika peluang menang atas gugatan itu terbatas.

“Orang-orang tahu bahwa mereka tidak akan berhasil, tetapi tiba-tiba mereka mengajukan tuntutan hukum,” katanya. (tvl)

Back to top button