POTPOURRI

Warga Ukraina Ubah Bengkel Mobil untuk Reparasi Senjata Sitaan Pasukan Rusia

Pasukan Ukraina dapat dengan cepat beradaptasi dengan dengan alat berat dan senjata milik pasukan Rusia dan berhasil memperlambat pasukan Rusia yang hendak menguasai kota Kiev.

JERNIH-Perang telah membuat warga Ukraina berinovasi untuk membantu perjuangan negaranya melawan invasi militer Rusia. Kali ini seorang warga Ukraina yang mengubah bengkel mobil miliknya menjadi tempat perbaikan senjata.

Sebelum memutuskan mengubah bengkel mobilnya, Oleksandr Fedchenko bertukar ide dengan staf di bengkel mobilnya, bagaimana cara mereka dapat membantu pasukan lokal setelah Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina bulan Februari lalu.

baca juga: Ini Daftar Perusahaan Dunia yang Hengkang dari Rusia

Akhirnya Fedchenko beserta stafnya memutuskan menjadikan bengkel mobil besar miliknya di Kyiv menjadi tempat  untuk reparasi senjata Rusia yang berhasil disita untuk digunakan oleh pasukan Ukraina ydalam mempertahankan ibu kota.

“Ternyata ada orang yang bekerja di toko kami yang tahu cara kerja senjata,” katanya.

Meski tak mudah dan membutuhkan keahlian mekanik spesialis dalam melakukan reparasi senjata dan alat berat milik Rusia, namun tim mekaniknya berhasil melepas senjata berat tersebut dan mengadaptasinya agar dapat dimanfaatkan oleh pasukan Ukraina dalam mempertahankan negaranya.

“Kami mengumpulkan tim tukang las, insinyur. Kami membuat model prototipe dan berhasil,” kata Fedchenko.

baca juga: Paus Kutuk ‘Agresi Bersenjata’ Rusia ke Ukraina

Beruntungnya pasukan Ukraina dapat dengan cepat beradaptasi dengan dengan alat berat dan senjata milik pasukan Rusia dan peralatan yang direparasi di Bengkel Fedchenko berhasil memperlambat pasukan Rusia yang hendak menguasai kota Kiev.

“Kami akan membuat ulang senjata-senjata itu sehingga akan diarahkan ke sisi musuh,” kata Fedchenko.

Sebagaimana diberitakan pasukan Ukraina berhasil melucuti sejumlah besar senapan mesin berat milik Rusia. Bukan hanya senapan mesin berat namun juga berhasil menguasai banyak senjata dan kendaraan lapis baja milik tentara Rusia sejak Rusia meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Back to top button