Sanus

Bagaimana Peluang Masyarakat Umum Dapat Vaksin Booster Kedua?

Penularan Covid-19 bisa dialami semua kalangan masyarakat sehingga ada peluang masyarakat umum mendapatkan suntikan vaksin booster kedua.

JERNIH-Vaksinasi dosis keempat atau vaksin booster kedua bukan hanya untuk tenaga kesehatan (Nakes) saja namun nantinya akan diperluas sesuai kebutuhan. Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid19 Prof. Wiku Adisasmito, dalam keterangannya di Jakarta. 

“Sehingga sangat memungkinkan adanya perluasan target sasaran mengingat tidak hanya tenaga kesehatan yang berisiko tertular,” kata Wiku, pada Jumat (29/7/2022).

Penelitian EMA’s Covid-19 task force (ETF) dan the European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), menyampaikan rekomendasi pemberian vaksin dosis keempat yaitu harus dilakukan sesuai prioritas risiko penularan.

baca juga: Ini Alasan Nakes Dapat Vaksin Booster Kedua

“Hal ini juga sesuai dengan apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia sebagai langkah lanjutan,” lanjut Wiku

Terutama orang-orang dengan gangguan imunitas dengan jenis vaksin yang sesuai dengan kemampuan penerimaan tubuh, barulah bertahap kepada seluruh populasi.

“Studi dari COV-Boost menunjukkan penyuntikkan dosis keempat vaksin mRNA efektif meningkatkan level antibodi dan imunitas seluler tanpa menimbulkan KIPI yang berat,” kata Wiku lebih lanjut.

Saat ini pemerintah masih fokus pada pelaksanaan vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga bagi masyarakat umum, mengingat pemerintah daerah menerapkan kebijakan syarat vaksin booster bagi masyarakat yang hendak berkunjung atau masuk fasilitas publik.

Perlu diketahui, mutasi virus Covid -19 adalah virus yang sangat mudah bermutasi. Karenanya, kemunculan varian maupun sub varian baru terus terjadi.

Dalam satu tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dominansi varian dari delta di tahun 2021 menjadi varian Omicron sejak awal tahun 2022 ini.

Bahkan karena tingginya mutasi varian Omicron ini, WHO menetapkan pemantauan khusus Omicron Sub Variant Under Monitoring, diantaranya BA.4, BA.5, BA.2.12.1, BA. 2.9.1, BA. 2.11, BA.2.13.

Paling baru adalah varian BA.2.75 yang ditemukan Mei lalu di India, dan telah terimportasi ke Indonesia berdasarkan pemantauan Kementerian Kesehatan. (tvl)

Back to top button