Sanus

Ini Enam Strategi Pemerintah Hadapi Covid Gelombang Tiga

Praktisi kesehatan dan epidemiolog ikut membantu mengajari masyarakat bagaimana menanggulangi komorbid, sebab dimana 48 persen pasien meninggal karena komorbid.

JERNIH-Dalam upaya menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang didominasi boleh varian Omicron, pemerintah pusat telah menetapkan enam strategi untuk menghadapi gelombang ketiga.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan Bidang Dukungan Darurat Satgas Covid-19, Alexander K Ginting, yang juga mengingatkan agar masyarakat tidak fokus terhadap varian Omicron saja sebab di Indonesia terdapat varian Alfa ada Delta yang masih banyak beredar di masyarakat.

“Masyarakat tidak perlu diajak berpolemik, apakah dia mengidap Delta atau Omicron. Apapun variannya, itu adalah covid-19,” kata dalam acara webinar yang digelar Katadata dengan tema Strategi Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi, Jumat (18/2/2022).

Berikut enam strategi yang telah disiapkan pemerintah menghadapi gelombang tiga Covid-19;

Pertama, pihaknya memastikan pelonggaran aktivitas yang diikuti pengendalian di lapangan secara ketat. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan kebebasan dan berlebihan seperti yang tertuang dalam Inmendagri Nomor 10 Jawa-Bali dan Inmendagri Nomor 11 luar Jawa-Bali.

“Serta melakukan pengendalian di daerah hotspot penyumbang kasus tertinggi dan pengendalian mobilitas agar kasus tidak meluas,” kata Alex

Kedua, pemerintah akan terus meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan komorbid, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, pemerintah mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak dapat terbentuk ketika periode pembelajaran tatap muka (PTM) 100% dilaksanakan.

Keempat, pemerintah akan menertibkan mobilitas pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan aturan protokol kesehatan yang ketat dan karantina. Sementara pihaknya akan menertibkan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 7 Tahun 2022.

“Pemeritah juga akan melakukan travel bubble melalui SE Satgas Nomor 5 dan 6 tahun 2022 tentang Pertemuan G20,” kata Alex tegas.

Kelima, pemerintah pusat akan memperkuat peran pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kapasitas testing dan telusur, serta mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga tentang protokol kesehatan yang harus dijalankan dengan memperkuat kapasitas PPKM skala mikro di desa dan kelurahan.

Keenam, melakukan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat, termasuk operasi masker.

Selanjutnya Alex meminta praktisi kesehatan dan epidemiolog ikut membantu mengajari masyarakat bagaimana menanggulangi komorbid. Sebab faktor tersebut tak kalah penting untuk disampaikan kepada masyarakat.

Sebagaimana diketahui selama gelombang ketiga pandemi covid-19 varian Omicron, angka kematian berjumlah 1.090 pasien, dimana 48 persen karena komorbid dan 68 persen belum divaksin lengkap.

“Antara vaksinasi dan komorbid ini yang harus kita sampaikan. Jangan sampai ada pasien covid-19 meninggal karena komorbid. (tvl)

Back to top button