Jawa Barat Perkuat 3T dan 5M untuk Cegah Omicron
“Tidak ada hal baru dalam penanganan Covid, mau apapun namanya, treatment-nya sama saja. Pemerintah melakukan 3T, masyarakat melakukan 5M.“
JERNIH – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, Pemda Provinsi Jabar mewaspadai varian Omicron meski sampai saat ini belum ada laporan varian Omicron masuk ke Jabar.
Sama seperti langkah pencegahan sebelumnya, Pemda Provinsi Jabar tetap menggencarkan testing, tracing, dan treatment (3T) sekaligus intens menyosialisasikan dan mengimbau masyarakat untuk memperkuat prokes 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
“Tidak ada hal baru dalam penanganan Covid, mau apapun namanya, treatment-nya sama saja. Pemerintah melakukan 3T, masyarakat melakukan 5M,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (28/12/2021).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri mengumumkan satu kasus transmisi lokal varian Omicron di Indonesia hari ini. Dengan penambahan kasus itu, total ada 47 kasus Omicron di Tanah Air.
Menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar mulai menyiagakan infrastruktur penunjang, seperti menyiapkan tabung oksigen hingga kapasitas tempat tidur jika sewaktu-waktu ada peningkatan kasus Covid-19.
“Kedua, pola Jawa Barat adalah menyiagakan semua infrastruktur tapi dengan tenang. Jadi tadi sedang menghitung oksigen kalau kasusnya meningkat kayak bulan Juli, sudah dihitung. Rumah sakit, jumlah bed, persentasenya, urutannya seperti apa sedang kita persiapkan,” ucap Kang Emil.
Di saat bersamaan, Pemda Provinsi Jabar pun terus mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19. Pada akhir tahun nanti, masyarakat Jabar yang sudah disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 diperkirakan mencapai 75 persen. “Vaksin Jawa Barat saya laporkan saat ini sudah 73 persen. Insya Allah akhir tahun ini maksimal 75 persen. Itu benteng pertahanan yang sudah sangat baik,” ucap Kang Emil.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga menyiagakan dan memperketat penjagaan di daerah-daerah yang berpotensi terjadi keramaian menjelang libur Tahun Baru. Atas dasar itu, Kang Emil mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi prokes dan memastikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat wisata.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, silahkan melaksanakan kegiatan, Omicron memang menunggu kita lengah, makanya tempat-tempat viral pariwisata sedang kita jaga ketat. Pangandaran, Lembang, Puncak, dan daerah-daerah yang biasanya jadi sumber berita viral kerumunan,” katanya.
Kang Emil mengatakan, Jabar bersiap melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Jika satu RT atau kelurahan telah dimasuki oleh varian Omicron, maka Pemda Provinsi Jabar akan melakukan PPKM Mikro di RT/RW atau kelurahan tersebut.
“Dalam praktiknya kita pernah melakukan PPKM Mikro, di RT ditutup, RW ditutup, tapi kotanya tidak. Ada satu masa kita melakukan PSBB seluruhnya menyamaratakan, kasusnya Hegarmanah itu PPKM Mikro. Jadi, belum ada laporan, Omicron di Jabar,” ucapnya.
“Bahwa harus siap-siap pasti responsnya kan 3T tadi kalaupun ada dengan treatment PPKM Mikro kita pernah lakukan. Contohnya, waktu di Hegarmanah, tidak Kota Bandung-nya ditutup, tapi hanya Kelurahan Hegarmanah,” imbuhnya. [*]