Mengapa Lansia Diminta Tuntaskan Booster Covid-19?
Capaian program booster vaksinasi Covid-19 Indonesia cukup rendah dimana untuk booster pertama baru mencapai 38,17 persen, kemudian booster kedua atau dosis keempat baru 2 persen dari target vaksinasi.
JERNIH-Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberi peringatan bagi warga lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan terpapar virus corona (Covid-19) untuk segera melakukan vaksinasi dosis lanjutan alias booster Covid-19.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Erlina Burhan, booster untuk kelompok rentan manula dan orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah sangat diperlukan mengingat kenaikan angka kasus Covid-19 baru-baru ini.
“Vaksinasi booster khususnya pada kelompok rentan manula dan orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah, saya kira ini perlu dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit,” kata Erlina dalam acara daring, pada Rabu (6/12/2023).
Dijelaskan oleh Erlina jika capaian program booster vaksinasi Covid-19 Indonesia cukup rendah dimana untuk booster pertama baru mencapai 38,17 persen, kemudian booster kedua atau dosis keempat baru dua persen dari target vaksinasi
Erlina mengingatkan bahwa titer antibodi dari vaksin Covid-19 akan melemah bahkan menghilang setelah 6-12 bulan pasca mendapatkan suntikan. Untuk itu Erlina masyarakat kembali patuh melaksanakan protokol Kesehatan terutama memakai masker.
Terkait lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, Erlina membenarkan jika terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bahkan kenaikannya mencapai dua kali lipat.
Berikut rincian kasus Covid-19 mulai Oktober hingga akhir November, pada 2-8 Oktober ada 65 kasus. Kemudian 9-15 Oktober 51 kasus; 16-22 Oktober 67 kasus; 23-29 Oktober 64 kasus; 30 Oktober-5 November 90 kasus; 6-12 November 96 kasus; 13-19 November 141 kasus dan 20-26 November ada 151 kasus konfirmasi serta 1 kasus kematian.
“Jadi kita lihat di sini memang tidak tinggi, rendah-rendah saja, namun memang terjadi lonjakan kasus juga ya kalau kita bandingkan Oktober-November, ini yang terjadi kenaikan 2,5 kali lipat,” kata Erlina menambahkan.
Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, PB IDI akan bersurat ke pemerintah daerah agar kebijakan memakai masker menjadi perhatian khusus atau dapat menjadi imbauan khusus ke masyarakat. (tvl)