Solilokui

Bahkan Mendiang Steve Jobs Pun Pernah Gagal

Inovasi dibentuk melalui pengalaman. Dan pengalaman itu, mungkin saja pedih dan nyeri tadi

JAKARTA— Barangkali, karena yang lebih sering kita baca mengenai dirinya semata soal kesuksesannya yang terbilang maha, banyak di antara kita yang mungkin tak sempat berpikir Steve Jobs pernah mengalami kegagalan. Dan tidak hanya sekali.

Kita tak sempat berpikir bahwa seorang Steve Jobs pun harus berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Mesti bersakit-sakit lebih dulu sebelum mengecap manis kesuksesan. Ia juga manusia biasa yang harus dipaksa mengakui keampuhan ‘no pain no gain’  dalam membentuk mental dan karakternya kemudian.

Hingga akhirnya,  dari semua pedih dan nyerinya kegagalan manusia-manusia besar itu kemudian kita seharusnya sadar, inovasi dibentuk melalui pengalaman. Dan pengalaman itu, mungkin saja pedih dan nyeri tadi.

Di bawah ini setidaknya tujuh produk buatan Apple yang tergolong ‘gagal’.

Apple III (1981)

Penerus Apple II yang sangat populer tersebut fokus ke pengguna bisnis dan tentunya harganya juga ‘disesuaikan’ dengan kantong pebisnis. Sayang, hardwarenya tidak andal. Apple kemudian kalah bersaing di pasar bisnis dengan IBM PC yang diluncurkan di tahun yang sama. Apple terdesak pasar kompatibel PC yang tumbuh sangat pesat.

Lisa (1983)

Komputer komersial ini dipasarkan seharga  9.995 dolar AS saat diluncurkan. Begitu Macintosh yang harganya lebih murah diluncurkan setahun kemudian, Lisa kehilangan peminat.

NeXT Computer (1989)

Ini merupakan karya Steve Jobs setelah dipaksa keluar dari Apple. Komputer ini sangat canggih di masanya. Namun sama seperti Apple III dan Lisa, ia terlalu mahal untuk dimiliki para pengguna mainstream.

Puck Mouse (1998)

iMac merupakan produk penting pertama yang dihasilkan setelah Jobs kembali ke Apple pada tahun 1996 dan meraih sukses besar meski ia menggunakan mouse bulat yang kecil. Sayangnya, berhubung terlalu kecil, pengguna tidak bisa membedakan orientasi benda itu saat dipegang, selain tidak terlihat karena tertutup telapak tangan. Mousenya sulit digunakan.

The Cube (2000)

Komputer desktop kecil ini dilapisi casing plastik yang sangat cantik. Ia memenangkan berbagai penghargaan dari sisi desain, namun gagal di pasaran karena harganya mahal. Ia juga tidak menawarkan kelebihan secara fungsional dibandingkan dengan komputer Mac biasa.

Dari sisi desain, produk Apple ini melegenda, sayangnya tidak banyak orang yang ingin membayar mahal hanya untuk desain. Namun demikian, ide The Cube dilanjutkan oleh Mac Mini. Produk tersebut lebih berhasil di pasaran meskipun dari sisi desain tidak istimewa.

iTunes Phone (2005)

iPhone bukanlah ponsel pertama Apple. Pada tahun 2005, Apple bekerjasama dengan Motorola Inc. untuk meluncurkan seri ROKR. Sebagai ponsel, Motorola ROKR cukup baik, namun sebagai pemutar musik, ia tertinggal jauh dibanding iPod.

Ia hanya mampu menyimpan 100 lagu dan proses transfer lagu dari komputer sangat lambat. Apple juga dikritik karena tidak memperkenankan pengguna melakukan download lagu lewat jaringan seluler, sebuah limitasi yang juga diberlakukan pada pengguna iPhone generasi awal.

Apple TV (2007)

Upaya Apple untuk hadir di ruang keluarga dilakukan setengah hati, tidak seperti upaya Apple pada umumnya. Jobs sendiri belakangan menyebutkan bahwa Apple TV hanyalah merupakan hobi. Produk ini merupakan kotak kecil yang terhubung dengan TV serta ke Mac di rumah. Sebuah remote kecil memungkinkan pengguna memutar musik dan film dari Mac ke TV.

Selain mahal, ia sulit dipasang dan digunakan. Film yang dibeli lewat iTunes juga beresolusi rendah dan tampak kabur di perangkat HDTV. Pada tahun 2010 Apple memperkenalkan Apple TV yang lebih murah, lebih baik, dan didesain untuk tersambung langsung ke Internet. [dsy–dari catatan 2015]

Back to top button