Kemenpar Kejar Wisatawan China Sodorkan 13 Destinasi Utama

Masih menggunakan metode kejar bola, Kementerian Pariwisata datang ke China gelar promosi pariwisata. Ada 13 destinasi disediakan. Berapa kunjungan wisatawan China di Thailand, Vietnam dan Malaysia?
JERNIH – Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 8,5 juta hingga Juli 2025. Sementara targetnya sebanyak 16 juta hingga akhir tahun. Secara ekonomi pemerintah menargetkan pendapatan pariwisata sebesar 22 miliar dolar pada tahun 2025, yang berarti meningkat dari capaian 2024 yang sebesar 16,7 miliar dolar.

Mengapa China?
China punya potensi besar menghadirkan wisatawan di kawasan Asia untuk Indonesia. Namun sayang selama ini jumlah wisatawan asal China maih kalah dengan beberapa negara tetangga. Malaysia menyumbang 1.453.019 wisatawan, Australia (986.789), dan Singapura (822.993).
Sementara dari China baru mencapai 764.335 wisatawan dari Januari hingga Juli 2025. Jumlah ini sebenarnya yang sudah mencapai 62,6% dari target 2025 sebesar 1,22 hingga 1,35 juta wisatawan. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,93% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, menunjukkan tren positif.
Untuk menggaet wisatawan China, pemerintah mengundang sebanyak 23 agen wisatawan China. Pemerintah sendiri menyiapkan 13 destinasi, antara lain Danau Toba, Batam dan Bintan, pantai-pantai di Bangka Belitung, Jakarta, kawasan Yogyakarta-Borobudur-Prambanan, dan area Bromo-Tengger-Semeru. Lokasi unggulan lainnya adalah Bali, Kepulauan Gili di Lombok, Komodo di Labuan Bajo, Manado, Wakatobi, Morotai, dan Raja Ampat.

Dari sisi transportasi Indonesia dan China telah terhubung melalui 11 maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia, TransNusa, dan Lion Air dari Indonesia, serta delapan maskapai China. Penerbangan menghubungkan 11 kota di China dengan empat kota di Indonesia: Jakarta, Bali, Manado, dan Surabaya.
KALAH JAUH
Indonesia sebagai destinasi wisata di mata warga China masih kurang populer dibanding beberapa negara tetangganya. DI kawasan Asia Tenggara warga China paling menyukai Thailand. Sebanyak 6,73 juta wisatawan China mengunjungi Thailand pada 2024. Di kuartal 1 2025 sudah sebanyak 1,3 juta melancong ke Thailand.
Negara di Asia Tenggara kedua adalah Malaysia. Pada 2024 saja ada 3,7 juta lebih wisatawan China ke negeri jiran ini. Agar lebih membanjir lagi, pemerintah memberlakukan bebas visa bagi warga Cina masuk ke Malaysia. Tercatat menjelang semester 1 2025 sudah ada 1,8 juta orang China berlibur di Malaysia.

Selanjutnya yang secara geografis lebih dekat ke China adalah Vietnam. Cukup mengejutkan karena kunjungan ke Vietnam di kuartal 1 2025 saja sebanyak 1,6 juta warga China berplesir di China. Dan sampai Mei 2025 sudah sebanyak 2,6 juta. Padahal pada 2024 Vietnam menerima 3,29 juta turis China. Artinya di sisa semester 2 bila konsisten, Vietnam dapat meraup lebih dari capaian tahun 2024.
Singapura yang secara sumber daya alam tidak terlalu banyak destinasi wisatanya, malah dikunjungi 3,08 juta turis China pada 2024. Singapura memberlakukan bebas visa seperti Malaysia. Tetapi di sisi lain, Singapura menjamin keamanan, kemudahan transportasi, bahasa Inggris meluas, banyak belanja dan fasilitas modern.
So, Kementerian Pariwisata mestinya lebih berpikir bersaing dengan negara tetangga, ketimbang mengejar target dengan KPI berdasarkan angka tahun silam. Yang memang sangat rendah.(*)
BACA JUGA: Tiga Tahun InJourney: Mentransformasi Pariwisata Indonesia, Membenahi Wajah Bangsa di Bandara






