Solilokui

Mengapa Vaksin Booster Harus Gratis? Ini Alasannya

Dengan pemberian vaksin gratis bagi masyarakat maka calo-calo vaksinasi yang selama ini gentayangan mencari calon penerima vaksin booster bakal gulung tikar.

Oleh: Titik Valentine

JERNIH-Akhirnya pemerintah menggratiskan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga. Kebijakan ini rasanya paling tepat di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum pulih. Untuk tahap awal vaksin booster diberikan diutamakan bagi kelompok dengan prioritas Lansia dan penderita imunokompromais, dengan syarat mereka sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

Sebagaimana diketahui beberapa orang telah menerima vaksin booster melalui jalur illegal. Mereka bukan tenaga medis ataupun kelompok orang yang memang diizinkan mendapat prioritas vaksin booster, namun terbukti telah mendapat vaksin booster. Salah satu kasus terjadi di Surabaya dan saat ini dalam penyelidikan polisi.

Mengapa vaksinasi harus gratis? Setidaknya ini jawabannya.

Menghindari peredaran vaksin ilegal

Kalau kita lihat kasus di Surabaya dimana orang rela membayar Rp250 ribu untuk vaksin booster berarti banyak orang yang ingin mendapat vaksin booster. Bagi mereka yang punya naluri bisnis, maka ini peluang mendapatkan cuan.

BPOM telah menyetujui lima vaksin untuk vaksin booster yakni CoronaVax (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Sementara pemberian vaksin booster dapat menggunakan platform homologous alias pemberian dosis vaksin 1-3 dengan merek yang sama, serta heterologous alias pemberian vaksin dosis ketiga yang berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 2.

Jika vaksinasi harus bayar, tidak menutup kemungkinan vaksin Sinovac yang saat ini tengah digunakan untuk vaksinasi gratis dosis pertama dan kedua bisa saja ditawarkan menjadi vaksin booster dengan harga lebih murah dibanding vaksin di tempat resmi. Toh yang terjadi di Surabaya juga menggunakan vaksin Sinovac.

Menghindari vaksin palsu

Jika kita melihat kasus di Surabaya dimana orang mau membayar untuk mendapat vaksin booster, ini menunjukkan animo masyarakat terhadap vaksin booster cukup tinggi. Apalagi jika ditawarkan dengan harga yang lebih murah.

Tidak menutup kemungkinan peluang ini dimanfaatkan orang tidak bertanggungjawab untuk mengemas air putih dalam vial atau botol kecil dan diklaim sebagai vaksin booster.

Beberapa tahun lalu kita pernah dihebohkan adanya vaksin palsu bagi anak-anak. Orang awan tidak bisa membedakan apakah itu air bening atau vaksin. Sepanjang pada vial atau botol ada tulisan vaksin maka orang awan akan menganggap vaksin.

Tidak mau vaksinasi

Kita sadar dalam masyarakat terbelah dua yakni mereka yang setuju vksinasi dan yang menolak vaksinasi. Dengan vaksin booster berbayar akan menjadikan alasan bagi mereka untuk menolak vaksinasi. Mereka mempunyai prinsip ’gratis saja menolak apalagi bayar’. (tvl)

Back to top button