Solilokui

Semoga Vaksin Booster Juga Gratis untuk Semuanya. Ini Alasannya

Jika seluruh masyarakat mendapat vaksin booster gratis maka kekhawatiran muncul vaksin bodong akan hilang.

oleh: Titik Valentine

JERNIH-Meskipun pemerintah telah menjadwalkan vaksinasi booster tanggal 12 Januari, namun melakukan vaksinasi booster adalah pilihan. Bagi masyarakat yang ingin mendapat tambahan kekebalan dari penularan Covid-19 maka pilihannya adalah menjalani vaksinasi booster.

Mengapa demikian? Sebab hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan rekomendasi pemberian vaksin booster. Adapun alasan WHO karena masih banyak warga dunia yang belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua.

Pemerintah Indonesia juga tidak mewajibkan warganya mengakses vaksin dosis tiga ini. Apalagi hanya sekitar 21 juta penduduk Indonesia yang akan menerima vaksin dosis ketiga secara gratis, selebihnya mereka harus membayar jika menginginkan tambahan kekebalan.

Apakah akan banyak masyarakat yang mau memanfaatkan vaksin booster berbayar? Itu juga belum diketahuisebab selama ini, untuk mengejar target pemberian vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua juga memerlukan kerja keras berbagai pihak.

Bahkan kesatuan TNI dan Polri hingga tingkat terendah ikut membantu menggelar vaksinasi gratis agar wilayah tersebut mencapai angka 70% warga telah vaksinasi. Dan untuk menarik warga untuk ikut vaksinasi bapak-bapak TNI Polri bahkan menyediakan hadiah menarik, termasuk sembako.

Kalau melihat harga vaksin booster yang relativ mahal yakni kisaran Rp80 ribu hingga Rp100 ribu, maka dapat dipastikan mereka yang mengakses vaksin booster adalah warga menengah keatas yang memiliki uang cukup untuk disisihkan bayar vaksin booster.

Sedangkan kelompok menangah ke bawah akan pikir-pikir menggunakan uang sekitar Rp100 ribu untuk vaksin booster. Kalau serumah isi tiga orang dewasa berarti sekitar Rp300 ribu untuk bayar vaksin booster.

Kondisi ini dikhawatirkan dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab menawarkan vaksin murah. Vaksin abal-abal, vaksin kaleng-kalengan atau apalah istilahnya namun diklaim bahwa vaksin tersebut didapat dari orang dalam jatah vaksin gratis sehingga harganya bisa miring.

Namun oknum tersebut mengingatkan, karena harganya miring maka vaksin booster yang dilakukan tidak dapat masuk dalam aplikasi PeduluLindungi. Nah..

Ingat kasus vaksin untuk anak-anak palsu yang terungkap pada 2016 lalu? Dalam persidangan terungkap pasangan suami-istri Andi Adikawira dan Rita Agustina memalsukan vaksin untuk anak-anak tersebut dengan air.  

Jadi, tidak menutup kemungkinan akan ada orang-orang yang memanfaatkan peluang memalsukan vaksin untuk booster dengan air. Toh orang awam tidak bisa membedakan antara cairan vaksin dan air biasa karena sama-sama bening.

Mari kita berdoa semoga tanggal 10 Januari nanti pemerintah memutuskan seluruh masyarakat mendapat vaksin booster secara gratis. Hal itu dimungkinkan sebab beberapa vaksin seperti moderna, ternyata cukup disuntikkan dengan ukuran setengah dosis karena kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) cukup berat. Sehingga disarankan penggunaan vaksin Moderna untuk booster cukup setengah dosis.

Jika seluruh masyarakat mendapat vaksin booster gratis maka kekhawatiran muncul vaksin bodong akan hilang. (tvl)

Back to top button