Solilokui

Pecinta Aspal: Pentingnya Buka Kaca Jendela Saat Istirahat di Rest Area

Tapi harap lihat situasi juga bila ada mobil di sekitar yang mesinnya hidup sehingga asap knalpot terbawa angin masuk/mengarah ke jendela anda yang sedang terbuka. Bahaya bisa keracunan karbon monoksida dan karbon dioksida. Lebih baik segera pindah tempat.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto

JERNIH-Ketika sedang beristirahat di rest area kita sering mendapati dua kondisi yang saling bertentangan antara kebutuhan keselamatan dan kebutuhan keamanan.

Demi keamanan, pihak security (satpam) selalu mempersuasi kita baik melalui pengeras suara maupun mendekat langsung ke mobil kita, agar kita menutup kaca jendela rapat-rapat bila ingin tidur beristirahat.

Itu tentu baik untuk tujuan keamanan, yaitu mencegah agar tidak ada penjahat datang masuk atau menjulurkan tangan mengambil barang- barang, menodong, melukai kita, atau menyemprotkan gas/cairan berbahaya/beracun pada saat kita terlena tidur.

Tetapi dari tuntutan keselamatan, kita juga harus membuka kaca minimal selebar tertentu untuk menjaga sirkulasi udara segar dari luar yang mengandung oksigen agar bisa masuk, sekaligus untuk membuang karbon dioksida (CO2) hasil pernafasan kita.

Membuka kaca makin penting bila di dalam mobil ada beberapa orang yang akan tidur beristirahat.

Saran saya, kalau ingin beristirahat tidur di dalam mobil maka tetap buka kaca dua hingga tiga cm. (lihat foto terlampir). Kalau sekedar leyeh-leyeh dengerin musik atau HP bisa buka kaca lebih lebar lagi tapi harus waspada bila mendadak ada penjahat/pemalak.

Membawa teman di perjalanan lebih baik dari segi keamanan tapi makin banyak orang istirahat di dalam mobil harus makin lebar bukaan kacanya untuk sirkulasi udara.

Bila mesin mobil dan AC hidup, kaca jendela tetap dibuka tapi dengan lebar bukaan yang lebih sempit satu hingga dua cm saja agar udara dingin AC tidak bocor keluar dan gas buang knalpot tidak masuk ke kabin.

baca juga: Pecinta Aspal: Kejamnya Efek Melintir

Terlalu lama berada di dalam mobil yang tertutup rapat bisa keracunan karbondioksida (CO2) yang kita produksi sendiri. Ingat kasus kematian sekeluarga di dalam mobil yang sedang hidup mesin dan ACnya saat beristirahat di sebuah rest area di Riau beberapa tahun lalu.

Ingat, di rest area para penjahat kadang datang tidak berwajah seram langsung menodongkan senjata layaknya rampok/begal di jalanan yang sepi tapi bisa saja berlagak ramah menawarkan dagangan, dan bila saat itu kita lengah atau tertidur sementara kaca jendela terbuka lebar maka itu cukup menciptakan peluang bagi munculnya niat jahat untuk mengambil barang-barang kita.

baca juga: Pecinta Aspal: Ekosistem dan Grey Area Jalanan

Ada yang pernah menjadi korban modus seperti itu. Mereka datang tidak kenal waktu. Kadang pada dini hari yang sepi. Ini pengalaman pribadi.

Jangan meletakkan barang penting di dashboard. Letakkan saja “alat keamanan” untuk warning bagi penjahat. Saat sendirian di tempat asing saya biasa meletakkan “nunchaku” dan “benda-benda khusus” di dashboard atau menggantungkannya di kaca yang setengah terbuka. Sengaja diseting mencolok mata.

Meningkatkan faktor penggentar (deterrence factor) makin urjen ketika kita sedang sendirian. Teorinya, faktor penggentar yang lemah mengundang bahaya/musuh datang.

Nampaknya kondisi tarik menarik antara kepentingan selamat versus kepentingan aman atau antara kepentingan-kepentingan lain itu sudah merupakan bagian dari seni kehidupan. Pinter-pinternya kita mengoptimasi keadaan sekaligus menyiasati dan mengantisipasi munculnya masalah dimana saja kita berada agar kita selalu selamat sekaligus aman.

Menjalani kehidupan secara efektif, efisien, selamat, dan aman (E2SA) merupakan kompetensi kehidupan minimal yang harus dimiliki oleh semua manusia, across time, space, and casuality.

(Istilah “kompetensi kehidupan” ini oleh orang kebanyakan sering disebut “ilmu kehidupan atau “life skill”. Padahal skill itu hanya salah satu dari tiga elemen kompetensi. Bila bahasa awam beda dengan bahasa pakar harap dimaklumi.).

Terima kasih,

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/Kyokushin Karate Instructor/M-TSA Inspirator & Motivator.

Back to top button