“Percikan Agama Cinta”: Berakhlak Baik, Bahkan Kepada Seorang Dzalim
Di atas spirit Tauhid-Wujudiah itu.. Pendzalim tidak terlihat sama sekali. Sirna. Terbang bersama debu-debu. Dibawa angin: meninggalkan ruang-angkasa.
JERNIH–Saudaraku,
Yakinlah..
Berbuat baik kepada orang-orang yang mendzalimimu adalah ujian keyakinan paling berat kepada Allah, Sang Mahacinta.
Andai engkau berhasil menaklukan tamparan ini, cahaya-cahaya langit akan turun menghampirimu dengan tersenyum. Menemani setiap langkah: ke mana pun engkau bergerak.
Pastilah..
Keyakinan kuat akan melahirkan tekad gigih, sikap pantang menyerah. Demi menegakkan kebenaran yang engkau cintai supaya tetap berbunyi di setiap lorong-lorong kegetiran.
Walaupun aku tahu..
Engkau mesti mewujudkan sesuatu yang terasa amat berat dan terkadang di luar batas nalar kemampuan dirimu sendiri. Namun tatkala ikrar membuncah, semesta pun terang mendukung tapakmu.
Bercerminlah..
Rasulullah SAW mampu berakhlak baik kepada pendzhalim karena keyakinannya penuh kepada Allah SWT begitu menguat. Melampaui ruang kasat mata. Menerabas garis-garis lahir maupun batin, tanpa batas.
Di hatinya..
Hanyalah Allah semata yang benar-benar terlihat dan ada. Tuhan engkau yakini sebagai wujud asasi cinta-kasih paling maujud.
Ketahuilah. Selain Tuhan, setiap bentuk wujud nisbi semata. Akan hancur bersama segenap makhluk di hari akhir: mengguncangkan jagat.
Aku tahu..
Inilah makna paling dalam dari ajaran Tauhid-Wujudiah yang engkau hayati sebagaimana para pecinta lakoni.
Di atas spirit Tauhid-Wujudiah itu..
Pendzalim tidak terlihat sama sekali. Sirna. Terbang bersama debu-debu. Dibawa angin: meninggalkan ruang-angkasa.
Aku sadar..
Di tengah kesyahduan itu, engkau mampu merayakan hakikat kemanusiaan secara sempurna ditemani air mata cinta. [Deden Ridwan]