Solilokui

“Percikan Agama Cinta” : Dalam Hidup, Berlakulah Sederhana Saja

Hidup ini meski engkau sikapi sederhana, tetaplah utuh dan padu. Dalam pergaulan hidup dengan kawan atau relasi pun harusnya seperti itu. Simple dan bersahaja. Tak bertele-tele. Pun tak menyulitkan.

JERNIH– Saudaraku,

Aku masih teringat pesan ibuku di kampung sewaktu kecil. Nasihat itu acap kali disampaikan pada setiap kesempatan. Berulang-ulang. Hingga membekas di hati.

“Nak, jangan pernah menyakiti orang lain. Jika engkau tak ingin disakiti.”

Deden Ridwan

Tak berhenti sampai di situ. Ibuku selalu melanjutkan petuahnya dengan kata-kata bertenaga. “Apa pun yang tak ingin menimpa dirimu, pasti pula tak pantas terjadi pada orang lain.

Jikalau tidak bisa menolong dan membahagiakan orang lain, paling tidak, engkau jangan sampai menyakitinya.”

Ketahuilah. Wejangan ibuku itu terasa aktual sampai kapan pun. Mengandung pesan moral yang sangat mendalam. Aku diajak untuk selalu berpikir jernih dalam menyelami pergumulan hidup sehari-hari; bahkan sekarang pun!

Renungkanlah. Hidup ini meski engkau sikapi sederhana, tetaplah utuh dan padu. Dalam pergaulan hidup dengan kawan atau relasi pun harusnya seperti itu. Simple dan bersahaja. Tak bertele-tele. Pun tak menyulitkan.

Sebisa mungkin engkau bisa membantu dan meringankan beban orang lain. Meskipun dirimu sendiri sebenarnya sedang dalam kesulitan.

Percayalah. Apa yang engkau mampu dan miliki, pasti dapat dipergunakan untuk menolong dan membantu sesama. Kebaikan hanya akan berbalas kebaikan.

Akan tetapi, bagaimana kalau tidak mampu? Asalkan engkau tidak menyakiti orang lain, itu terasa sudah cukup. Bahkan, Nabi SAW berpesan: engkau sebisa mungkin mesti menjaga perasaan orang lain agar tidak tersakiti.

Saudaraku, tentu engkau bisa mencobanya mulai hari ini. Ingat, tujuan utama hidupmu di dunia ini adalah untuk membantu orang lain sebagai bagian dari upaya melayani dunia. Dan kuncinya, sekali lagi: jika engkau tak bisa membantu mereka, setidaknya jangan sakiti mereka.

Terima kasih Ibu. Nasihatmu selalu menggetarkan. Semoga di alam sana, engkau diguyur maghfiiroh-warrahmah. al-Fatihah… [Deden Ridwan]

Back to top button