Solilokui

“Percikan Agama Cinta”: Sadari, di Perjalanan Kita, Dunia Hanya Saat Sejenak Rehat

Keberadaanku di dalam dunia bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah pohon. Berhenti sejenak menatap langit, dan pergi dan meninggalkannya tanpa beban.

JERNIH–Saudaraku,

Aku bukanlah pecinta berlebihan dunia. Aku letakan benda-benda itu hanya di dengkul, tak sampai masuk ke hati. Jika menghilang dari genggaman, aku pun tetap tertawa karena tak merasa mempertuan.

Deden Ridwan,jernih.co,mizan,
Deden Ridwan

Keberadaanku di dalam dunia bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah pohon. Berhenti sejenak menatap langit. Kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut tanpa beban.

Aku terus bergerak. Menciptakan jejak-jejak bermakna. Menjadikan telapak itu warisan yang terus dibincangkan, tak punah ditelan waktu. Tempat orang-orang bercermin tentang hidup setelah aku pergi meninggalkan semesta menuju cahaya-Mu.

Aku bersyukur. Maka, aku berpikir optimistik. Walaupun dunia kiwari sedang menangis. Aku  bukanlah orang kufur. Maka, aku tak pernah berpikir pesimistik di tengah kondisi dunia terkekeh sekalipun..  [Deden Ridwan]

Back to top button