“Percikan Agama Cinta”: Jadikan Semangat dan Ghirah Sebagai Titik Awal
Semangat beragama itu hanya titik-pijak awal kita sebelum masuk samudra makna: menjelajah dan menggali semesta hikmah.
JERNIH– Saudaraku,
Beragama itu bukan hanya modal ghiroh (semangat) saja. Semangat beragama itu hanya titik-pijak awal kita sebelum masuk samudra makna: menjelajah dan menggali semesta hikmah.
Namun tanpa dihiasi ilmu dan kegelisahan mencari kebajikan, kita tidak akan sanggup mengarungi osean hikmah. Cara kita beragama hanya berhenti pada tataran ritual-simbolik, tanpa mampu menangkap pesan-pesan keagamaan yang tersimpan di balik ungkapan bahasa-simboliknya. Kita tidak mampu melakukan i’tibar (menyebrang) melampaui batasan simbolik. Melakukan tamasya intelektual dan spiritual.
Tanpa jelajah itu, percayalah, pikir-batin kita selalu dihinggapi rasa ketakutan, curiga, kebencian, dan prasangka yang berlebihan terhadap the other. Kita tak sanggup menyemai nilai-nilai kedamaian yang bisa menyejukkan umat manusia. Hidup terasa kering tanpa makna. [Deden Ridwan]