Empat Amalan Ketika Lailatul Qadr
- Selain ibadah salat wajib, salat sunnah juga mesti diperpanjang. Terutama salat malam, hal tersebut sudah dicontohkan Nabi Muhammad.
- Seperti dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 185, bulan Ramadan merupakan bulan di mana diturunkannya Al-Quran.
BERDASARKAN hadits Nabi Sallahu ‘alaihi wassalam yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata Rasulullah SAW beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda yang artinya: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari & Muslim)
Ada beberapa amalan yang perlu dilakukan ketika bertemu dengan malam Lailatul Qadr, di antaranya sebagai berikut:
Pertama, Memperbanyak Amalan Sunah
Rasulullah Sallah ‘alaihi wassalam melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata yang artinya: “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim).
Selain ibadah salat wajib, salat sunnah juga mesti diperpanjang. Terutama salat malam, hal tersebut sudah dicontohkan Nabi Muhammad. “Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Sallahu ‘alaihi wassalam sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim).
Kedua, Membaca Do’a
Doa yang dimaksudkan adalah doa Lailatul Qadar sebagaimana dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi, Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata:
Artinya: “Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?” Beliau (Rasulullah Sallahu ‘alaihi wassalam) menjawab, “Ucapkanlah, Allahuma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)’.” (HR. at-Tirmidzi)
Ketiga, Membaca Al-Quran
Seperti dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 185, bulan Ramadan merupakan bulan di mana diturunkannya Al-Quran. Allah berfirman:
“Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
Keempat, I’tikaf
I’tikaf atau berdiam diri di masjid dianjurkan dilakukan. Namun, tidak hanya diam tetapi dibarengi dengan amalan seperti yang disebutkan sebelumnya. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.” (HR. Bukhari-Muslim). [DaarutTauhiid.org]